jpnn.com - BERASTAGI - Berbeda dengan dua kali kunjungan Kepala Negara sebelumnya ke Karo terkait penanganan korban erupsi Gunung Sinabung, kedatangan Presiden Joko Widodo kemarin memiliki arti lain bagi warga yang berada di daerah rawan bencana.
Ini karena Jokowi mendatangi warga yang kini hidup sementara pada radius 5 km dari kawah aktif gunung tertinggi di Sumut itu.
BACA JUGA: Perintah Jokowi, Izin Lahan Relokasi Harus Kelar Dua Hari
"Sebuah kehormatan bagi kami rakyat kecil yang merupakan korban dari erupsi gunung api Sinabung, sungguh di luar dugaan kami Bapak (Jokowi) menepati janjinya kembali datang. Apalagi yang mengejutkan mau datang ke rumah sementara kami di lereng bukit ini, " ujar seorang ibu, Asma Beru Bangun, warga Desa Selandi Kecamatan Payung sambil terisak tak kuasa menahan haru, di hadapan Jokowi.
Dalam kalimatnya yang lebih mirip curhat rakyat kepada pemimpinnya itu, Asma juga mengatakan kalau mereka yang hidup di hunian sementara ( HUNTARA) ini semua berada dalam keterbatasan. Dimana mereka tinggal tanpa listrik dan keterbatasan antara lain air, serta logistic lainnya, karena jatah hidup yang diberikan oleh pemerintah selama ini dirasakan kurang. Hingga tak jarang, mereka tidak mengkonsumsi nasi karena kehabisan beras.
Di luar itu, mereka juga dihadapkan pada tantangan masa depan pada nasib anak anak mereka yang kini sedang berada di jenjang sekolah, baik tingkat SD, SLTP, SMA maupun bangku kuliah.
Memang, saat ini guna menanggulangi kebutuhan hidup, sebahagian dari mereka sebut Asma terpaksa mocok mocok ( kerja lepas) sebagai buruh tani di lahan pertanian orang lain karena ladangnya sendiri tidak dapat ditanami.
"Kalau mocok mocok dapatnya cuma dapat menyambung hidup pak, kami minta agar ini diperhatikan lebih oleh pemerintah. Karena ini menyangkut nasib masa depan anak anak kami, " tandas Asma.
BACA JUGA: Ribut dengan Suami, Istri Minum Obat Nyamuk
Sementara itu, salah seorang tenaga pendidik disana juga menyampaikan keinginannya agar Presiden memberikan bantuan guna menyiapkan meubilier ( perlengkapan) sekolah seperti bangku dan meja, serta fisik lainnya semisal seng. Karena, selama ini sekolah yang kini dijadikan tempat bersekolah bagi banyak anak anak kondisinya sangat memprihatinkan.
Menyahuti itu, Presiden Jokowi menyatakan adalah tugas pemerintah memberikan pelayanan kepada rakyat baik yang dalam keadaan normal maupun di lokasi bencana. Untuk itu, ia bersama Gubernur Sumut dan Bupati Karo sedang mempelajari apakah nantinya masyarakat Desa Guru Kinayan termasuk yang akan direlokasi menambhi warga asal 3 Desa yang sudah dipastikan sebelumnya. Selain itu, dalam urusan logistik hidup seperti pangan, ia menjamin Pemprov Sumut dan Pemkab Karo tidak akan tinggal diam.
BACA JUGA: Diambil dari Hutan, Agam si Yatim Piatu itu Akhirnya Mati
"Kita akan bantu, dalam beberapa hari ini, sejumlah perangkat termasuk Kartu Indonesia Pintar akan segera diberikan, begitupun kepada sekolah yang membutuhkan penanganan harus dipenuhi, " papar Jokowi. (nng/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 16 Warga Dicambuk di Halaman Masjid
Redaktur : Tim Redaksi