Masyarakat Australia didorong untuk 'mengadopsi' koala pada Natal ini di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut mengenai populasi mereka yang semakin menurun.
Rumah Sakit khusus satwa koala Port Macquarie di pantai utara-tengah New South Wales (NSW) adalah satu-satunya fasilitas di dunia yang didedikasikan untuk merawat koala liar.
BACA JUGA: Pasangan Paruh Baya Ditangkap Terkait Gangguan Drone di Bandara Gatwick
Rumah sakit ini menyelamatkan, merehabilitasi dan, jika memungkinkan, melepaskan koala kembali ke habitat asli mereka.
Organisasi nirlaba ini menghabiskan biaya sekitar $ 650.000 setara Rp6,6 miliar per tahun untuk mengoperasilkan dan menerima lebih dari 100.000 pasien per tahun.
BACA JUGA: Daging Ham Ditarik Dari Peredaran Karena Dugaan Kontaminasi Bakteri Listeria
Sebagian besar pendanaan organisasi ini berasal dari donasi dan program adopsi koala, di mana orang membayar untuk 'mengadopsi' salah satu koala yang menjadi pasien permanen di rumah sakit ini karena tidak lagi mampu bertahan hidup sendiri di alam liar, dan untuk beberapa mantan pasien yang telah dibebaskan. Photo: Koala Breeza Grant, ditabrak oleh kereta barang di NSW barat dan sekarang dirawat oleh penduduk di Rumah Sakit khusus koala di Port Macquarie.
(ABC News: Emma Siossian)
BACA JUGA: Perempuan Milenial Indonesia Makin Bersemangat Terbangkan Pesawat
Direktur klinis Rumah Sakit Koala Cheyne Flanagan mengatakan program adopsi membantu mengumpulkan uang dan kesadaran - dan merupakan ide hadiah Natal yang sangat bagus.
"Ini memberi orang kesadaran tentang apa yang terjadi dengan koala, karena setiap koala di sini memiliki kisah masing-masing," katanya.
"Beberapa dari kisah-kisah itu cukup menyentuh sehingga orang-orang menjadi posesif terhadap anak angkat mereka, itu membuat orang ingin berbuat lebih banyak.
"Tidak ada yang lebih buruk daripada hadiah-hadiah yang hanya akan anda masukan ke dalam lemari dan tidak pernah digunakan, ini adalah sesuatu yang akan memiliki nilai besar, tidak hanya untuk Anda, tetapi satwa liar pada umumnya.Koala selamat setelah ditabrak kereta api Photo: Seekor koala tampak tersenyum ketika tidur di pohon kayu putih.
(Supplied: Sally Hinton, Masyarakat Fotografi Australia)
Satu koala di rumah sakit tersebut, adalah seekor koala jantan bernama Breeza Grant, telah berhasil merebut hati banyak orang setelah dia ditabrak kereta barang antara Tamworth dan Gunnedah di NSW.
Dia diberi nama mengikuti sopir kereta yang berhenti untuk membantunya - Grant.
Hewan dewasa ini menderita patah tulang, kerusakan otak dan kehilangan setengah daun telinganya, namun sekarang menjadi salah satu karakter terkenal dari rumah sakit itu.
"Dia sedikit kekanak-kanakan, karakter dengan kepribadian yang sangat berbeda dan merupakan salah satu favorit kebanyakan orang di sini," kata sukarelawan Vanessa Smith.
"Dia sudah melalui banyak hal, tapi dia sangat tangguh."Populasi koala menurun
Vanessa Flanagan mengatakan sepanjang tahun ini jumlah koala yang tiba di rumah sakit jauh lebih rendah dari biasanya dan terus menurun selama dekade terakhir.
Menurutnya hal ini mencerminkan penurunan signifikan dan dramatis dalam populasi koala secara keseluruhan di New South Wales dan tindakan segera diperlukan untuk membalikkan keadaan.
"Nasib koala tidak baik, tidak diragukan lagi mereka sedang mengalami penurunan serius di NSW dan Queensland," kata Flanagan.
"Victoria dan Australia Selatan kondisinya memang tidak terlalu buruk, tetapi ini hanya soal waktu saja - itu semua disebabkan oleh hilangnya habitat, itulah faktor pendorongnya."
"Ini persoalan urbanisasi dan pembangunan manusia - pemindahan pohon."
Meskipun demikian, Vanessa Flanagan mengatakan bulan lalu rumah sakit khusus Koala ini telah melihat peningkatan jumlah koala yang membutuhkan bantuan.
"Kami masih di bawah angka kami yang biasa, tetapi kami memiliki gelombang besar [kedatangan pasien koala] baru-baru ini," katanya.
"Saat ini musim kawin, mereka lebih aktif, lebih bergairah, koala juga lebih terpengaruh oleh klamidia saat panas dan kering," katanya.Upaya melawan kepunahan
Ekolog dari Dewan Port Macquarie-Hastings, Dr Rebecca Montague-Drake telah membantu mengembangkan analisis kelayakan populasi koala lokal.
"Dengan menggunakan segala macam variabel dan sedikit lebih optimis juga mengingat tidak semua habitat kita diserobot manusia, akhirnya di dunia yang sempurna jumlah koala bisa meningkat," katanya.
"Tapi yang kemungkinan terjadi adalah, kecuali kita berbuat sesuatu yang nyata, koala kemungkinan akan mengalami kepunahan fungsional dalam 50 tahun.
"Itu berarti mungkin memang ada beberapa koala yang lahir di luar sana di luar sana di lansekap, tetapi genepool mereka sangat terbatas, mereka berada di jalan menurun dan kejam."
Populasi koala yang paling berisiko saat ini berada di NSW, Queensland dan ACT.
Di seluruh NSW, jumlah koala telah turun 26 persen dalam 21 tahun terakhir, dan marsupial ini terdaftar sebagai satwa langka yang rentan terhadap kepunahan di bawah Undang-Undang Konservasi Keanekaragaman Hayati.Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Diperkirakan Tak Penuhi Target Pengurangan Emisi