jpnn.com, JAKARTA - Keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan sektor pertanian di Indonesia, terutama di daerah perkotaan.
Menyiasati hal itu, Kementerian Pertanian mengajak masyarakat memanfaatkan lahan sempit yang bisa bermanfaat untuk menghasilkan uang.
BACA JUGA: Produktivitas Meningkat, Cuan Melimpah Berkat Smart Green House
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak insan pertanian untuk terus berinovasi dalam menghadapi hal tersebut.
Karena itu, Kementan terus berupaya melakukan inovasi teknologi untuk bercocok tanam di lahan sempit,
BACA JUGA: Polisi Tangkap 6 Pelaku Narkoba, Satu Orang Pejabat, Siapa Dia?
“Salah satu tantangan kita ialah keterbatasan lahan dan kawasan rumah yang makin bertambah banyak. Meskipun demikian, kita tidak boleh tinggal diam,” kata Mentan SYL.
Pemanfaatan lahan sempit ini juga dibahas dalam Ngobrol Asyik (Ngobras) On The Spot volume 09 bertemakan Anggur Matang Cuan Datang yang berlokasi di Kebun Imut Si Nakal, Jakarta Timur, Selasa (25/2).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang hadir sebagai narasumber mengatakan bahwa buah anggur setiap saat ada dan potensi pasar luar biasa untuk budi daya tidak terlalu susah.
“Petani harus dapat memanfaatkan peluang untuk genjot produktivitas pangan untuk mendapatkan cuan,” kata Dedi.
Hal senada disampaikan pula Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat yang hadir pada agenda Ngobras OTS.
Dia mengatakan banyak lahan di Jakarta yang dapat dimanfaatkan, pihaknya akan membantu untuk pembinaan dan juga pendampingan budi daya pertanian.
“Saat ini terdapat 114 kelompok tani dan 17 gapoktan 13 rusun yang dapat dipadu padankan sumber daya manusia dan lahannya untuk menjalankan budi daya pertanian,” ujar Hendra Hidayat.
Kebun anggur lokasi Ngobras OTS diberi nama Kebun Imut Sinakal, singkatan dari Sigap, Niat, dan Berakal.
Kebun anggur ini terletak di Jalan Malaka II, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Di lahan seluas 400 meter persegi ini anggota Komunitas Anggur Kebun Imut Sinakal mengembangkan 90 jenis tanaman anggur dari 20 negara.
Narasumber petani anggur, Yatno mengungkapkan bahwa pengunjung yang datang untuk memilih bibit dapat mencicipi buah anggur secara gratis.
“Untuk kawan yang bergelut di dunia pertanian, mari kita tingkatkan pertanian dan jangan malu bertani,” ungkap Yatno.
Sementara itu penyuluh pertanian Jakarta Timur Herniwati mengatakan bahwa pendampingan dan pembinaan dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti