Dalam acara yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) itu, Minggu (16/9) siang itu, Jokowi justru tidak memaparkan visinya sebagai cagub. Pria ceking yang masih menjadi Wali Kota Solo itu juga tidak mengharuskan warga yang disambangi serta-merta memilihnya.
"Terima kasih saya diberi kehormatan dan kesempatan untuk bisa hadir di sini. Saya tidak bisa memberi apa-apa. Semoga tanggal 20 September besok menjadi ikhtiar kita bersama," kata Jokowi.
Di hadapan ribuan warga asal Garut itu Jokowi hanya mengajak untuk datang ke TPS pada 20 September mendatang. "Pilih sesuai keyakinan anda mana cagub yang anda percayai. Kalau anda memilih saya, saya matur suwun," kata Jokowi yang mengenakan dodot atau ikat kepala khas Garut.
Sedangkan Ketua Paguyuban Warga asal Garut di Jakarta dan sekitarnya (Asgar Jaya), Imam Hermanto, menyatakan bahwa organisasi yang dipimpinnya solid mendukung Jokowi. Alasannya, karena ribuan warga asal Garut yang bekerja di sektor informal di Jakarta ingin lebih terjamin dalam menjalankan usahanya.
"Kita banyak di DKI jadi pedagang kecil. Kepada Jokowi, kita harapkan warga kita ini terlindungi, ga digusur-gusur, dimanusiakan. Sederhana saja pertimbangan kami," ucap Hermanto di sela-sela acara.
Ditambahkannya, sosok Jokowi yang sederhana juga membuat warga Asgar tertarik. Gaya keseharian Jokowi yang sederhana itu diharapkan juga berdampak pada cara pengelolaan APBD DKI agar tidak boros maupun dikorup.
"Realistis saja, ini provinsi boros anggaran. Data PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) kan jelas bagaimana tingkat laporan korupsi di DKI. Kalau otak waras, mosok mau pilih (Foke) lagi," ucapnya.
Sedangkan Sekretaris Umum Asgar Jaya, Dani Salisjaya, mengklaim saat ini puluhan ribu warga Garut ada di DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun menurutnya, hanya sekitar 5000 saja yang menetap dan memiliki KTP DKI Jakarta.
"Laporan dari paguyuban tukang cukur asal Garut itu saja ada 15 ribu. Tukang sol sepatu hampir 99 persen orang Garut. Kami ga usah dibayar untuk dukung Jokowi," tambahnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemberitaan Tentang Jokowi Lebih Positif Dibanding Foke
Redaktur : Tim Redaksi