Warga Hanya Bergantung Dari Sumur Tua di Hutan

Selasa, 05 September 2017 – 21:21 WIB
Sumur tua di hutan jati. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TUBAN - Kemarau panjang selama sebulan terakhir membuat warga di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kekurangan air bersih.

Bahkan, demi mencukupi kebutuhan air sehari-hari sebagian warga terpaksa harus menempuh jarak hingga lebih dari 1 kilometer masuk ke pelosok hutan.

BACA JUGA: Indonesia Sudah Merdeka, Warga Masih Minum Sisa Air Hujan

Kekeringan parah menimpa warga Dusun Pakah, Desa Sumberragung, Kecamatan Plumpang.

Demi mendapatkan air bersih, warga terpaksa keluar desa menuju kawasan hutan jati di wilayah KPH Tuban.

BACA JUGA: Lima Bulan Kekeringan, Mau Mandi Aja Susah

Warga mengaku, terpaksa keluar desa karena sumur dan sumber air di desanya sudah lama mengering.

Kini, warga hanya bisa memanfaatkan sumur tua di kawasan hutan jati, yang airnya juga terbatas.

BACA JUGA: Tolong, Puluhan Desa di Gresik Terancam Kekeringan

Membawa tiga jerigen air, warga harus rela bolak-balik antara 4 sampai 10 kali tiap harinya.

Air ini untuk mencukupi segala kebutuhan rumah tangga seperti memasak, mandi, dan mencuci.

Sementara untuk kebutuhan minum, warga masih harus membeli isi ulang seharga Rp 5 ribu per galon.

Sementara bantuan air bersih dari pemerintah setempat datangnya tidak pasti. Maksimal hanya 3 kali per minggu.

Wakil bupati Tuban, Noor Nahar Husein membenarkan, bencana kekeringan akibat dampak kemarau panjang sudah melanda wilayah Kabupaten Tuban selama sebulan terakhir.

"Hingga kini setidaknya terdapat 10 desa yang benar-benar kekurangan air bersih," ujarnya.

Selain Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, kekurangan air bersih juga dialami warga di wilayah Kecamatan Grabagan, Semanding, Parengan, dan Kecamatan Kerek.

Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah seiring dengan musim kemarau yang diprediksikan berlangsung lama.

"Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah Kabupaten Tuban, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, terus berupaya melakukan droping air bersih secara rutin ke wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan," imbuhnya. (end/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler