Warga Kampung Pulo Sakit Hati, Hanura Desak Ahok Minta Maaf

Rabu, 05 Februari 2014 – 05:36 WIB

jpnn.com - Pernyataan Wakil Guernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) perihal persoalaan banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur tidak bisa diatasi sampai kiamat, membuat sakit hati warga setempat. Sejumlah parpol di Jakarta pun menyarankan agar Ahok harus minta maaf kepada warga  Kampung Pulo atas pernyataannya itu.

"Sudah hampir satu minggu saya di Kampung Pulo untuk membantu korban banjir. Jadi saya tahu persis kalau warga Kampung Pulo ini sakit hati dengan pernyataan Ahok," ujar Ketua DPD Partai Hanura DKI Muhammad Ongen Sangaji, Selasa (4/2).

BACA JUGA: Dikarungi, Mayat Pria Bertato Dibuang di Kampung Bali

Sebagai pemimpin, sambung Ongen, Wakil Gubernur Ahok tidak pantas berbicara seperti itu ketika warga Jakarta terkena musibah, khususnya di Kampung Pulo. Semestinya Ahok memberikan pernyataan yang menyejukan, bukan memberikan pernyataan yang justru menambah penderitaan warga.

"Warga Kampung Pulo saat ini sedang menderita, dengan pernyataan Ahok seperti ini jelas manambah derita mereka," tegasnya.

BACA JUGA: Anggaran Dicoret, DKI Gagal Beli Truk Sampah

Karena itu, Ongen pun menyarankan, Ahok segera menginap di Kampung Pulo dan berbaur dengan warga. Sehingga dapayt mencari solusi bersama untuk mengatasi banjir.

"Pantas saja Ahok mengeluarkan kalimat pesimistis, karena menurut saya, dia tidak pernah serius untuk memantau banjir di Kampung Pulo," terang dia.

BACA JUGA: Dukung Upaya Jokowi-Rachmat Tuntaskan Banjir

Di sisi lain, pihak, pernyataan Ahok itu disesalkan kalangan masyarakat. "Sebagai seorang pemimpin seharusnya Ahok lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Jangan sampai menimbulkan keresahan di masyarakat," tutur Direktur Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto kepada INDOPOS.

Sugiyanto mengatakan, pernyataan Ahok mengenai banjir Kampung Pulo terkesan pesimistis. Akibatnya menuai komentar dari banyak pihak, termasuk Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Lulung Lunggana dan Ketua DPD Partai Hanura M Ongen Sangaji.

Ia berpendapat, Wakil Gubernur Ahok harus mengangkat juru bicara. Hal ini agar setiap komentar yang dikeluarkan lebih terarah, dan menghindari kontroversi. "Sebaiknya Ahok mengangkat juru bicara, agar semua statemen yang dikeluarkan lebih tepat sasaran dan tidak kontra produktif," pungkas Sugiyanto. (pes)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Dua Perahu Tenggelam di Kepulauan Seribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler