Warga Kecam Demo Mahasiswa Makassar yang Anarkis

Selasa, 11 Desember 2012 – 08:22 WIB
MAKASSAR - Aksi demonstrasi memperingati hari Hak Asasi Manusia dan Hari Anti Korupsi, Senin (10/12) menuai kecaman masyarakat. Tindakan mahasiswa dianggap telah keluar batas, akibat macet parah yang ditumbulkan. Terlebih arus tol juga ikut tersumbat.
   
Suara sumbang pertama muncul dari seorang ibu rumah tangga bernama Yerpin, 28. Ia merupakan warga Citra Sudiang. Ia mengaku sangat kesal, lantaran tidak harus berputar-putar mencari jalan alternatif ke RS Awal Bros guna memeriksakan kandungannya.    
   
"Dari berita di televisi, saya akhirnya memilih jalan tol agar cepat sampai di RS Awal Bros. Tapi ternyata di tengah jalan, malah harus mutar ke arah Pannampu. Sebab ujung Tol Reformasi di perempatan Jalan AP Pettarani-Jalan Urip Sumiharjo  ditutup mahasiswa," ungkap Yerpin seperti yang dilansir FAJAR (JPNN Group), Selasa (11/12).
   
Dari kejadian ini, Yerpin mengaku merasakan sakit pada bagian perutnya yang tengah mengandung enam bulan. Akibat dari kecapaian membawa kendaraan roda empat.
   
Untuk diketahui Senin kemarin, kendaraan roda empat tidak bisa melalui jalur tol reformasi. Jalur tengah tol yang berada di areal pintu gerbang Tallo dan Cambbayya ditutup. Akibat tersumbatnya arah pintu keluar di Jalan AP Pettarani. Sehingga banyak kendaraan yang menuju jantung kota, terpaksa memutar ke Pannampu.
   
Keresahan yang sama dialami Poppy Rusdi, warga Kompleks Mangasa, Talasapang. Ia menyayangkan aksi mahasiswa yang menghadirkan macet kepanjangan.
   
"Demo boleh-boleh saja, karena itu adalah hak sebagai warga negara untuk memperjuangkan aspirasi. tapi pelaksanaannya itu harus menyadari bahwa apa yang dilakukan tidak merugikan pihak lain. Seperti macet yang luar biasa, ini dirasakan hampir semua orang yang melintas di jalur utama Makassar," tutur Poppy.
   
Imbas dari kemacetan ini, ia harus menempuh jarak dari Jalan Landak Baru menuju Jalan Talasapang dengan durasi kurang lebih satu jam. Padahal, normalnya, kata dia, hanya sekitar 10 menit dengan melalui Jalan Raya Pendidikan.
   
"Macet parah terjadi karena mahasiswa menutup ujung Jalan Pettarani tepat di mulut masuk Jalan Landak Baru. Itu sekitar pukul 11.00 Wita. Saya mutar ke Jalan Faizal, ternyata macet juga," lugas Poppy.
   
Managing Director PT Jalan Tol Seksi Empat Anwar Toha yang dikonfirmasi terpisah, Senin petang kemarin mengakui adanya penurunan jumlah arus kendaraan yang melintas di tol reformasi. Namun demikian, Anwar enggan menyebut seberapa besar kerugian yang dialami pihaknya.
   
"Saya sudah menerima laporan mengenai penutupan jalan, tapi saya belum tahu berapa pengurangan pemasukannya," ungkap Anwar Toha yang mengaku tengah meeting di Jakarta. (rhd)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Pengusaha Mampu Bayar Rp2,2 Juta

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler