Warga Keluhkan Pencairan BLSM

Selasa, 02 Juli 2013 – 09:44 WIB
MATARAM-Penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) mengeluhkan sistem antrian pada waktu pencairan dana. Mereka harus antri dua kali dan prosesnya berbelit-belit.

“Mengapa harus mengantri dua kali. Waktu mengambil kartu BLSM harusnya langsung diberikan uangnya,” ketus Tasnim, salah seorang warga penerima BLSM saat mencairkan dana di Kantor Pos Mataram, Senin (1/7).

Untuk mendapatkan BLSM tersebut, warga melewati beberapa proses. Pertama, warga harus mengambil kartu BLSM dulu di petugas Kantor Pos. Kedua, warga menyerahkan kembali kartu itu ke petugas yang berbeda. Setelah itu warga diminta menunggu proses pemanggilan.

Setelah dipanggil, warga tidak langsung diberikan uangnya. Petugas kembali memeriksa identitas warga itu. Setelah cocok barulah warga diminta masuk ke dalam ruang tunggu utama. Lagi-lagi, warga harus menunggu panggilan.‘’Mestinya begitu dipanggil langsung dikasi,’’ keluhnya.

Koordinator pelaksana pembagian BLSM Budi juga menyayangkan proses yang panjang dan berbelit ini. Seharunya Kantor Pos hanya mencairkan dana BLSM, bukan menyalurkan kartu BLSM dan memeriksa dua kali berkas warga.“Tapi mau gimana lagi, sudah aturan dari pemerintah begitu,” ucapnya

Dikatakan, aturan ini memang dari pusat. Sebagai pelaksana dia hanya menjalankan tugas. Walaupun cukup ribet, proses pengambilan dana BLSM, kata Budi, tidak terlalu bermasalah.“Agar BLSM tepat sasaran,” ucap Budi.

Sampai saat ini jumlah penerima BLSM yang sudah mencairkan dananya sekitar 70 persen dari total penerima sekitar 40.000. Untuk penyaluran akan berakhir hari ini (2/6). Dia meminta warga yang belum mencairkan dana BLSM segera datang ke Kantor Pos.

Jika jumlah yang belum menerima masih banyak, rencananya akan di salurkan melalui pos cabang masing-masing. “Kami akan buatkan jadwal baru di sini, jika memang jumlahnya sedikit,” ucap Budi.

Sementara itu, penerima BLSM yang tidak dapat hadir dengan alasan sakit atau di luar kota, dapat diwakilkan oleh keluarga dengan menunjukkan KTP dan KK. Jika yang mewakili tidak termasuk dalam KK, maka harus melampirkan surat kuasa. “Kalau sudah cocok, ya tinggal dicairkan,” kata Budi.

Suasana berbeda terlihat di Kantor Pos Cabang Cakranegara. Pada hari keempat, kemarin, situasi terlihat aman. Pembagian dimulai pada pukul 08.00 Wita sampai selesai.

‘’Untuk hari ini (kemarin, Red) ada warga Cakra Selatan Baru, total 508 KK yang menerima. Sedangkan Bertais ada 983 KK,’’ kata Kepala Kantor Pos Cakranegara, Agus Yadi.

Masyarakat yang ingin mengambil uang BLSM wajib menunjukkan Kartu Penjamin Sosial (KPS) yang telah dibagikan. ‘’Untuk kriteria penerimanya telah ditentukan oleh pemerintah. Kami hanya bertugas menyalurkan,” sambung Agus.

Dalam melayani masyarakat, kantor pos menyiapkan lima juru bayar. Sementara itu, untuk mengamankan situasi, Polsek Cakranegara menugaskan dua orang personil.

Pantauan Lombok Post (Grup JPNN) di lapangan, pembagian BLSM ini berlangsung lancar. Bima, polisi yang bertugas menjaga keamanan menuturkan, tidak ada masalah berarti yang dihadapi. ‘’Hanya antrian saja yang sedikit panjang,” jelas pria berpostur tinggi ini.

Beberapa masyarakat juga mengaku senang dengan dibagikannya dana kompensasi kenaikan BBM ini. ‘’Uang Rp 300 ribu ini untuk kebutuhan sehari- hari,’’ jelas Nurhasanah, salah satu penerima BLSM. (cr-uma/cr-yuk)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beroperasi Selama Ramadan, Pengusaha Restoran Diancam Penjara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler