Hal ini terjadi di Kelurahan Tanjung Mekar, Kecamatan Karawang Barat. Saat pendistribusian raskin di kantor kelurahan, masyarakat setempat dikagetkan dengan banyaknya kutu, kendati beras tersebut masih dalam karung yang bersegel.
Menurut Aja, RT 04 di Kampung Tanjung Mekar, Kelurahan Tanjung Mekar, sebanyak 50 kilogram raskin untuk dibagikan ke wilayahnya, ternyata sudah terkontaminasi kutu. Lanjut Aja, masyarakat merasa kecewa dengan pendistribusian raskin yang dilakukan Bulog.
“Kutunya tidak begitu banyak kelihatan, karena posisinya sengaja dibuka di ruangan. Namun kalau beras ini ditutup, kutu-kutunya keluar banyak,” kata Aja kepada Pasundan Ekspres (Group JPNN) saat ditemui di rumahnya, Selasa (7/8).
Nunung (38) warga penerima raskin mengeluhkan akan kualitas Bulog kali ini. Menurutnya, baru kali ini ia menerima beras berkualitas buruk. Kalau hanya berbau apek, kata Nunung sudah biasa, namun kali ini bukan hanya apek, warna berasnya kusam dan banyak berkeliaran kutu. Ditambahkannya, semestinya pemerintah bisa memantau lebih jauh penyaluran raskin.
“Jangan mentang-mentang beras murah untuk orang miskin semacam saya, kualitasnya tidak layak. Setidaknya dijaga. Kami layak menerima raskin yang benar-benar beras. Namun kualitas beras sekarang seperti untuk pakan ternak saja,” keluhnya.
Di tempat terpisah, Buyung salah satu staf Sub Drive Bulog Karawang mengatakan, mengenai permasalah tersebut, Bulog tidak tahu menahu apakah itu kesalahan Bulog atau distributor beras yang sudah ditunjuk Bulog.
“Kalau ada beras raskin yang tidak layak, segera lapor dan kembalikan ke Bulog. Nanti kami juga akan memberikan kompensasi terhadap raskin yang kurang layak itu,” kilahnya.
Lanjutnya, untuk pengawasan pendistribusian raskin, Bulog tidak ikut campur. Yang berhak mengawasi pendistribusian adalah dari pemerintah kabupaten. “Kami hanya mengirim saja, masalah pengawasan kami tidak terlibat,” aku Buyung.(gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Truk Sembako Boleh Lewat
Redaktur : Tim Redaksi