Warga Blokir Jalinsum Minta Jenazah Yusri Dikembalikan

Senin, 20 November 2017 – 06:25 WIB
Aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), kembali terjadi Kabupaten Muratara. Kali ini di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, kemarin. Foto: sumeks/jpg

jpnn.com, MURATARA - Warga Muratara kembali menggelar aksi blokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit, Sumatera Selatan.

Mereka menggunakan batang pohon dan mendirikan tenda di Jalinsum, untuk menuntut pencarian jenazah Yupir, tersangka kasus curas yang tenggelam di aliran sungai Rawas.

BACA JUGA: Dua Penjambret Diamuk Warga, Lihat Nih Wajahnya

Macis, warga Desa Karang Anyar, menyatakan aksi pemblokiran Jalinsum Muratara yang menghubungkan Jambi, dilakukan Sabtu (18/11) sekitar pukul 16.30 WIB.

Warga mengaku kecewa dengan kinerja aparat kepolisian, yang melakukan penembakan terhadap Yupir tersangka curas yang melarikan diri ke sungai Rawas, namun sampai saat ini jenazah Yufir belum juga ditemukan.

BACA JUGA: Omzet Peritel Offline Turun, Ternyata Ini Pemicunya

"Warga di Karang Anyar, nuntut jenazah Yupir, polisi yang nembak warga yang harus mencari. Sudah beberapa hari ini, jenazah belum ditemukan," katanya, kemarin.

Warga mengaku, tidak mau membuka akses jalinsum sehingga jenazah Yupir dikembalikan. Sampai saat ini, aksi blokir Jalinsum masih terus berlanjut, dan warga sudah beberapa kali dimediasi oleh beberapa pihak pemerintah, DPRD, maupun Koramil 406-03 Muara Rupit.

BACA JUGA: Peluru Meleset, Andika Selamat dari Tembakan

Namun, semua mediasi gagal dan warga ingin Bupati Muratara, H Syarif Hidayat turun secara langsung. Untuk saat ini situasi di sepanjang Jalinsum Muratara, cukup kondusif dan sejumlah pengendara banyak menepikan kendaraan di sekitar pusat pemerintahan Kabupaten Muratara.

Sementara itu, pihak Polres Mura, maupun Pemda Muratara, hingga saat ini belum bisa memberikan konfirmasi mengenai aksi blokir Jalinsum di Desa Karang Anyar, Kabupaten Muratara.

Terpisah, Danramil 406 Muara Rupit, Kapten CZI Epih Sugiharto, saat dikonfirmasi sekitar pukul 21.25 WIB, membenarkan adanya aksi pemblokiran Jalinsum yang dilakukan oleh warga. Saat ini hanya ada sejumlah anggota TNI yang berjaga di sekitar lokasi.

"Kayaknya blokir Jalinsum ini alot, karena sudah beberapa kali di mediasi warga tetap tidak mau membuka jalan. Sampai sekarang masih blokir, mungkin sampai pagi," terangnya.

Dia mengatakan, faktor yang di permasalahan warga merupakan permasalahan penindakan hukum yang dilakukan terhadap tersangka Curas beberapa waktu lalu. "Iya masalahnya itu yang kemarin ada warga ditangkap, dan hilang di aliran sungai. Sampai sekarang belum ditemukan, jadi warga minta jenazah yang hilang itu dikembalikan. Sekarang dari Polres belum bisa masuk, bupati juga tidak ada, jadi mediasinya alot," bebernya.

Informasi dihimpun, sekitar pukul 22.00 WIB, kembali akan dilakukan mediasi, antara perwakilan warga, dengan Pemda Muratara, Danramil dan pihak kepolisian. Sejumlah pihak saat ini, masih berupaya membuka akses jalan milik negara tersebut.

Diwartakan sebelumnya, aparat kepolisian melakukan penyergapan terhadap dua orang warga Desa Karang Anyar, yang termasuk dalam daftar pencarian orang. Karena terlibat dalam ratusan laporan tindakan curas, Selasa (14/11) sekitar pukul 11.18 WIB.

Hermen dinyatakan tewas saat penangkapan itu, lantaran melakukan perlawanan menggunakan senjata api rakitan dan menembak ke arah anggota, namun dalam kejadian itu polisi tidak terluka karena memakai rompi anti peluru.

Sedangkan Yupir melarikan diri, dengan cara terjun ke aliran sungai, di iringi tembakan dari anggota. Diduga tertembak, Yupir tenggelam dan hanyut di aliran sungai Rawas, yang saat itu sedang pasang.

Informasi dihimpun, sekitar pukul 22.00 WIB, Kembali akan dilakukan mediasi, antara perwakilan warga, dengan Pemda Muratara, Danramil dan pihak kepolisian. Sejumlah pihak saat ini, masih berupaya membuka akses jalan milik negara tersebut.(cj13)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Tahahan Terguling, Sidang Terpaksa Dibatalkan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler