jpnn.com - SUBANG-Warga di Kecamatan Pagaden Barat mulai kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan. Bahkan, sumur milik warga juga sudah mulai mongering.
Rasmanah, salah seorang warga Kecamatan Pagaden Barat mengatakan, musim kemarau sudah dua bulan lebih. Sehingga, warga di lingkungannya kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini juga diperparah oleh tindakan para petani yang menyedot air lewat sumur pantek dengan menggunakan mesin pompa untuk mengairi lahan sawah yang mengalami kekeringan.
BACA JUGA: Puluhan Pendaki Selamat
"Air sumur bor milik warga sudah habis tersedot oleh sumur pantek yang ukurannya lebih besar dan kedalamannya mencapai puluhan meter. Sehingga sumur warga yang lebih dangkal mulai mengering,” kata Rasmanah kepada Pasundan Ekspres (grup JPNN), Minggu (15/9).
Warga lainnya, Omon mengatakan, kekurangan air bersih di daerahnya sudah terjadi hampir seminggu. Jangan untuk minum, buat mandi, mencuci dan masak juga warga terpaksa harus menggunakan sumur gali milik tetangganya.
BACA JUGA: Belum Ganggu Penerbangan di Kuala Namu
"Seminggu ini sumur bor kami gak ada airnya. Kami jadi kesulitan mendapatkan air untuk keperluan sehari-hari. Kami terpaksa numpang ditetangga yang punya sumur gali tapi bisa-bisa airnya habis karena warga banyak yang mengambilnya," kata Omon.
Tidak jauh berbeda. Warga Dusun Babakan Maja, Desa Ciasem Tengah, Kecamatan Ciasem juga mengalami hal yang sama. Hasan Supriatna warga setempat mengatakan, musim kemarau panjang ini membuatnya dan warga lainnya sepakat untuk bergotong royong melakukan pembuatan sumur jet pump dengan kedalaman 70 - 100 meter.
BACA JUGA: Berastagi Diselimuti Debu
"Untuk mensiasati kekurangan air bersih, kami patungan membuat sumur pantek pakai mesin jet pump. Karena sumur pompa yang dimiliki warga kebanyakan tidak terlalu dalam," kata Hasan.(ded/lsm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berpeluang Muncul Letusan Susulan
Redaktur : Tim Redaksi