jpnn.com - BEKASI - Warga di wilayah Kecamatan Tambun Utara mengalami kesulitan mencari gas elpiji bersubsidi atau gas 3 kilogram.
Menurut salah seorang agen gas elpiji di Desa Karangsatria, Jaja (45) mengatakan, kelangkaan gas ukuran 3 kilogram sudah berlangsung sejak satu minggu terakhir.
BACA JUGA: Sekelompok Anak Muda Digerebek, Polisi Temukan 5 Celurit, Golok dan Daun Ganja
Dia sendiri mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji tersebut.
“Agen yang biasa kirim seminggu satu hingga dua kali, tapi sekarang masih kosong,” kata Jaja.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Pemkot Bekasi Lecehkan Menteri Jokowi
Akibat kelangkaan ini, banyak ibu rumah tangga yang tidak bisa memasak.
“Banyak pelanggan yang mengaku susah masak dan terpaksa membeli lauk di warung,” bebernya.
BACA JUGA: Para Gay Pesta Esek-Esek Dilepas Polisi, FPI Meradang
Seorang pelanggan tabung gas 3 kilogram, Mulyati (33) mengungkapkan, dirinya kesulitan mendapatkan gas ukuran 3 kilogram.
Sementara untuk ketersediaan gas ukuran besar, kata dia, masih banyak tesedia.
Tak hanya langka, gas elpiji bersubsidi itu pun saat ini sudah mulai mengalami kenaikan harga.
“Saya sudah keliling satu agen dan beberapa warung, emang di sini lagi pada kosong katanya. Waktu itu harga gas masih berkisar Rp 20-21 ribu per tabung, sekarang menjadi Rp 22-23 ribu. Masing-masing toko harganya berbeda,” keluh Mulyati.(put/rbs/gob/chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Plt Gubernur Berencana Rombak Formasi SKPD
Redaktur : Tim Redaksi