Warga Kota Bekasi Protes Rencana BPTJ

Selasa, 27 Maret 2018 – 04:03 WIB
Suasana lalu lintas tol Jakarta Cikampek, Senin (13/3/2018). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, BEKASI - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berencana akan menerapkan tarif bagi semua kendaraan mobil pribadi yang akan masuk ke DKI Jakarta.

Wacana ini mendapat penolakan keras dari Warga Kota Bekasi, khususnya yang bekerja di DKI Jakarta.

BACA JUGA: Jokowi Minta Tarif Tol Angkutan Logistik Segera Diturunkan

Salah satunya Eshnal Mohammad Utomo, Warga Taman Wisma Asri, Bekasi Utara. Dia berharap wacana itu tidak terjadi.

“Jangan sampai terjadi, sebagai pengendara mobil pribadi, saya keberatan dengan adanya tarif pengendara mobil karena kita sudah membayar pajak juga kan,” kata Eshnal, Senin (26/3).

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk Kepala BPTJ Sebagai Komisaris Utama Pelni

Lagipula, kata dia, pengendara mobil pribadi yang masuk ke DKI Jakarta dari Bekasi mayoritas menggunakan ruas tol Jakarta-Cikampek.

“Kita kan juga sudah membayar tol untuk alat transportasi cepat untuk membayar e-toll dan juga kita punya asuransi kendaraan,” tuturnya.

BACA JUGA: Siap-siap, Tarif Dua Ruas Tol ini Bakal Naik

Menurutnya, jika BPTJ ingin mengenakan tarif bagi mobil pribadi yang masuk ke wilayah, tidak hanya untuk di DKI Jakarta saja.

Namun, juga semua daerah yang menjadi kewenanganya seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

“Itu biar tidak adanya kesenjangan sosial, bicara soal macet hampir semua daerah itu macet,” tegas dia.

Warga Mustikasari, Kecamatan Mustikajaya, Bambang, pun menolak wacana BPTJ. Ia meminta agar BPTJ mengkaji lebih dalam rencana itu.

Sementara Warga Kayuringin, Iwan, lebih setuju jika BPTJ berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar menambah jalan.

“Buatkan jalan layang saja (flyover) atau jalan yang ada di perlebar, itu lebih efektif karena setiap hari kendaraan semakin bertambah,” katanya.

Soalnya, jika hanya mengenakan tarif hanya merugikan masyarakat. Menurutnya, rencana itu hanya memperkeruh kondisi jalan yang ada.

Sedangkan, Kepala BPTJ Bamabang Prihartono, saat di konfirmasi, mengatakan rencana itu dilakukan untuk meminimalkan penggunaan mobil pribadi dan mendorong warga menggunakan transportasi umum yang sudah disiapkan.

“Tapi ini kan baru rencana, ya. Nanti kami menggunakan sistem ERP (Electronic Road Pricing). Ini kan baru rencana,” kata Bambang.(kub/gob)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Depok dan Sekitarnya Kini Lebih Mudah Menuju Bandara


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler