jpnn.com, BULELENG - Pelaksanaan Nyepi di Desa Pakraman Anturan, Kecamatan Buleleng, Bali, Sabtu (17/3) diwarnai pelanggaran. Ada enam orang yang tepergok sedang asyik mandi di kolam renang Mumbul, Desa Anturan, sekitar pukul 17.30.
Pecalang Desa Adat Anturan pun menangkap keenam orang itu. Ternyata, tiga di antaranya merupakan waitress kafe. Ketiganya mandi bareng seorang pria.
BACA JUGA: Hari Raya Nyepi Harus jadi Momentum Introspeksi Diri
Sedangkan dua orang lainnya adalah pemuka masyarakat, yakni kelian atau kepala Dusun Banjar Dinas Pasar di Desa Anturan berinisal KS yang mandi bersama istrinya. Mereka langsung diangkut menuju wantilan Pura Desa Anturan menggunakan mobil milik pecalang untuk dimintai keterangan.
Kelian Desa Pakraman Anturan Ketut Mangku mengungkapkan, insiden itu membuat warga kecewa. Terlebih ada kelian yang juga melanggar aturan.
BACA JUGA: AirNav Terbitkan Notam Penutupan Bandara Ngurah Rai
“Yang ditangkap itu berjumlah enam orang. Tiga waitress kafe bersama seorang teman prianya, mereka ini memang indekos di Anturan. Nah yang kami sayangkan itu justru pecalang juga mengamankan dua orang warga kami, yaitu kadus KS bersama istrinya. Ini yang kami sayangkan,” tutur Mangku seperti diberitakan Bali Express, Minggu (18/3).
Padahal, sambung Mangku, jauh-jauh sebelum Nyepi sudah ada sosialisasi kepada seluruh krama Desa Adat Anturan. Tujuannya agar tidak melanggar Catur Brata Penyepian, termasuk berkeliaran di luar rumah dengan alasan yang tak masuk akal.
BACA JUGA: Nyepi, Internet di Bali Akan Dimatikan, TV Dilarang Siaran
Mangku menambahkan, sejatinya pelaksanaan Nyepi di Desa Adat Anturan kemarin sudah berjalan tertib. Sebagian krama di Desa Anturan sudah menyadari untuk melaksanakan Catur Brata Penyepian.
“Ini (pelanggaran, Red) terjadi di pinggiran desa. Kebetulan Pecalang kami melakukan ronda hingga di pinggiran. Ternyata ada yang berkeliaran ya akhirnya ditangkap. Sedangkan kalau di pusat desa sudah sangat tertib” tuturnya.
Yang mengejutkan, ketiga watress dan teman pria mereka mengaku telah memperoleh izin dari KS untuk mandi. Spontan pengakuan itu membuat Kelian Mangku makin geram.
“Ternyata saat diinterogasi pecalang, waitress ini mengaku sudah dapat izin dari Kadus KS. Terus terang saja ini yang membuat kami sangat kecewa. Semestinya Kadus KS melarang. apalagi sudah tahu kalau hari itu adalah Nyepi. Tapi kok masih mengizinkan mandi di tempat umum,” imbuhnya lagi.
Akhirnya keenam orang itu diizinkan untuk pulang setelah diberi teguran keras. Ketiga waitress juga sudah meminta maaf atas ulah mereka.
“Mereka sudah meminta maaf, karena menyadari itu keliru. Dan hari itu juga sudah kami izinkan pulang setelah hampir satu jam diberikan pembinaan,” terangnya.(bx/dik/yes/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hindari Anjing, Mobil Terguling
Redaktur & Reporter : Antoni