Warga Masih Khawatir Banjir Susulan

Minggu, 11 Agustus 2013 – 08:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Seluruh pengungsi korban bencana banjir di Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan telah kembali ke rumahnya masing-masing sejak kemarin (10/8). Meski bencana banjir yang terjadi pada Kamis (8/8) telah surut, namun beberapa warga sengaja belum membersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir karena masih khawatir dengan datangnya banjir susulan.

Salah seorang warga, Isnu Aripurna mengatakan bahwa para pengungsi korban banjir sudah tidak tampak lagi di lokasi pengungsian yang terletak di SD Negeri 0407 Ulujami dan SMP Negeri 267 Jakarta.

BACA JUGA: Gusur PKL Tanah Abang, Kerahkan Aparat Gabungan

Namun beberapa barang pribadi seperti kasur, bantal, dan tikar sengaja ditinggal untuk berjaga-jaga jika banjir susulan kembali datang. "Pengungsi merasa percuma rumahnya dibersihkan kalau ternyata banjir datang lagi," kata Isnu yang ditemui di lokasi pengungsian.

Memang, sepanjang pemantauan Jawa Pos di kedua lokasi pengungsian sudah tidak tampak lagi pengungsi kecuali beberapa orang penjaga sekolah. Namun beberapa barang seperti kasur dan bantal milik pengungsi masih ditinggal di beberapa ruang kelas.

BACA JUGA: Butuh Lima Jam Antri Naik Monas

Selain itu, posko bantuan yang didirikan oleh Dinas Sosial Jakarta Selatan juga tampak sepi. Namun posko bantuan yang didirikan tidak jauh dari lokasi pengungsian tersebut sengaja belum dibongkar untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya banjir susulan.

Ketua RT 019/03 Kelurahan Ulujami, Suratno mengatakan bahwa dirinya telah meminta warganya untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. "Saya sudah siap koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos), Polsek, dan Kelurahan kalau banjir datang lagi," ujar Suratno yang wilayahnya terkena dampak banjir paling parah.

BACA JUGA: Wisata Puncak Overload

Suratno juga mengatakan bahwa banjir setinggi hampir 3 meter Kamis lalu menyisakan tumpukan sampah di jalanan. "Sampah itu sangat mengganggu, sampai sekarang Dinas Kebersihan belum datang membersihkan sampah itu," ujarnya.

Di sisi lain, Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta, Budi Sjafajanto mengatakan bahwa pihaknya terus memantau aktifitas pasang surut di Kali Ciliwung dan Kali Pasanggrahan.

Dia menjelaskan bahwa luapan air di kedua sungai itu sangat dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi yang terjadi di Bogor dan Depok. "Padahal di sini tidak ada hujan deras, tiba-tiba banjir datang. Kami masih terus pantau," ucap Budi.

Budi menambahkan bahwa pihaknya siap memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan apabila banjir susulan benar-benar datang. "Bantuan sudah siap dari Dinsos untuk di drop jika banjir datang lagi," imbuhnya. (dod)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puncak Lumpuh sejak Subuh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler