jpnn.com - PEKANBARU – Polda Riau membantah kabar yang menyebutkan tewasnya salah satu warga di depan Mapolres Meranti, Kamis (25/8) kemarin karena tembakan petugas.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengungkapkan, meninggalnya warga yang bernama Is (33) itu bukan terkena tembakan polisi.
BACA JUGA: Kisah Suami yang Minta Cerai karena Istri Ogah Melayani
"Benar dalam aksi demo ini ada satu warga yang ditemukan tewas. Namun itu bukan karena peluru polisi. Warga yang tewas itu terkena lemparan batu," kata Guntur dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group), Jumat (26/8).
Selain membantah akibat senjata api dari polisi, Guntur juga mengklaim warga sipil itu tewas di rumah sakit. "Sempat dievakuasi ke RSUD setempat, namun nyawanya tidak tertolong," ujar Guntur.
BACA JUGA: Hiii... Daerah Ini Tiba-tiba Gelap Gulita
Guna mengendalikan kurusuhan agar tidak meluas, Polda Riau menerjunkan pasukan Brimob dan Dalmas. Jumlahnya mencapai enam satuan setingkat pleton.
"Atas perintah Kapolda Riau, sudah dikirim enam SST pasukan masing-masing dua SST dari Siak, dua SST dari Bengkalis, dan dua SST dari Pekanbaru. Ini untuk mengendalikan situasi supaya kondusif," ujar Guntur.
BACA JUGA: Perambah Hutan Lindung Gambut Ditangkap
Sebagaimana diketahui, suasana Kabupaten Kepulauan Meranti sangat mencekam sepanjang Kamis (26/8). Hal itu buntut dari hilangnya tiga nyawa masyarakat setempat.
Dari tiga yang terbunuh pada kejadian itu yakni seorang personel Polres Meranti atas nama Bripda Adil S Tambunan. Dua warga sipil lainnya Apri Adi (24), pelaku pembunuhan terhadap Bripda Adil dan satu orang lainnya Is (30), warga sipil yang ikut aksi demonstrasi di depan Mapolres Meranti.
Sebelumnya, tersangka Adi, terlibat pertengkaran dengan Bripda Adil S Tambunan, Kamis dini hari (25/8), sekitar pukul 01.45 WIB. Lantas pegawai honorer itu dibekuk aparat Polres Meranti. (dik/sol/iil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Rusak, Keberangkatan Jemaah Haji Tertunda
Redaktur : Tim Redaksi