Empat kasus baru campak telah dikonfirmasi di Kota Melbourne, Victoria dimana delapan dari sebelas kasus yang berhasil diidentifikasi dalam dua minggu terakhir terkait dengan gedung perkantoran di kawasan Docklands.
Departemen Kesehatan Victoria mengatakan bahwa kasus tersebut terkait dengan gedung Collins Square di Collins Street, Docklands, yang menampung kantor-kantor komersial dan sebuah ruang ritel.
Direktur Kesehatan, Charles Guest, mengatakan orang-orang yang bekerja di daerah tersebut perlu waspada terhadap gejala campak, termasuk pilek, mata merah dan batuk, diikuti demam dan ruam.
Kasus lain telah dikaitkan dengan final pendahuluan AFL di Stadion MCG akhir pekan lalu, stasiun kereta dan Bandara di Kota Melbourne.
BACA JUGA: Amelia Lemondhi, Juru Bahasa di Antara 2 Pemimpin
Sebelum imunisasi campak umum diberikan, wabah campak di Australia terjadi setiap 2-3 tahun sekali.Centres for Disease Control
Penyakit Campak memiliki masa inkubasi antara tujuh dan 18 hari sehingga mereka yang terpapar mungkin tidak mengalami gejala sampai pertengahan Oktober.
BACA JUGA: Australia Khawatirkan Suara Baghdadi Dalam Pidato Terbaru ISIS
Lokasi lain yang dikunjungi oleh mereka yang memiliki kasus campak yang berhasil dikonfirmasi meliputi:
⢠20-22 September: Kereta Metro - Richmond Utara, Southern cross, Murrumbeena dan Yarra Selatan
⢠22 September: Pertunjukan ballet âAliceâs Adventures in Wonderlandâ di Teater Negara Bagian
⢠23 September: Final Akhir MCG - AFL (Gerbang 5, Tingkat 4); Greville St, Prahran; Chapel St, Windsor; Maribyrnong Boathouse, The Boulevard, Moonee Pond
⢠24 September: Bandara Internasional Melbourne, Qantas Club Lounge (8 am - 10 am); Qantas QF 29 tujuan Hong Kong
⢠K-Mart Moonee Pond; DFO Essendon
⢠20 September: Bandara Internasional Melbourne, penerbangan Jetstar JQ 26, tiba dari Denpasar
Penyakit Campak saat ini sudah jarang terjadi di Australia karena meluasnya penggunaan vaksin campak, namun masih berisiko karena infeksi dapat dibawa oleh wisatawan asing, seperti yang berasal dari Bali, di mana penyakit ini masih lazim terjadi.
BACA JUGA: PBB Bantah Terima Petisi Referendum Papua Barat
Simak beritanya dalam artikel berbahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khawatir Letusan Gunung Agung, Kota Amed Ditinggal Turis