jpnn.com - JAYAPURA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan saat ini sejumlah kampung atau distrik di Kabupaten Nduga, Papua Tengah, dalam keadaan kosong karena ditinggal warganya mengungsi.
Para warga itu mengungsi karena takut dengan gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
BACA JUGA: Kontak Tembak dengan TNI Polri, Satu Anggota KKB Tewas
Izak menjelaskan dari laporan yang diterimanya, kampung atau distrik yang kosong ditinggal warganya mengungsi di antaranya Kampung Mapenduma, Paro, Yal, Dal, dan Mugi.
"Warga takut karena adanya gangguan KKB di kampungnya hingga mereka mengungsi ke Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga; ke Timika, Kabupaten Mimika; dan Wamena, Kabupaten Jayawijaya," jelas Pangdam di Jayapura, Jumat (26/1).
BACA JUGA: Mayjen Izak Pangemanan: TNI tidak Akan Mundur Selangkah pun Menghadapi KKB
Keberadaan warga yang mengungsi itu sudah didata sehingga saat pencoblosan pemilu nanti mereka tetap dapat menyalurkan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di lokasi pengungsian.
Saat ini wilayah tersebut relatif aman, namun, prajurit tetap diminta waspada dan bersiaga. "Prajurit dalam melaksanakan tugas harus senantiasa siaga dan waspada serta tidak boleh lengah," tegas Mayjen Izak.
BACA JUGA: Batalyon Infanteri Para Raider 330 Tri Dharma Pukul Mundur KKB di Intan Jaya
Mengenai upaya pembebasan Phillip Mehrtens, sandera berkebangsaan Selandia Baru yang hingga kini masih ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya, Mayjen Izak mengatakan bahwa upaya untuk membebaskan masih terus dilakukan.
"Upaya pembebasan masih terus dilakukan dengan mengedepankan Pemda Nduga dan berharap dapat segera dibebaskan. Apalagi tanggal 7 Februari nanti tepat setahun Phillip Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot Susi Air disandera," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi