Betapa tidak, Alex Noerdin yang masih menjabat Gubernur Sumatera Selatan itu kebetulan mendapatkan salah satu gelar kebangsawanan Padang. Pernyataan dukungan Alex-Nono tersebut disampaikan di sela-sela acara Pelantikan Pengurus IKK VII Koto Jaya di Jabodetabek periode 2012-2017 di Balai Rakyat, Jalan Pemuda, Jakarta Timur.
Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, wakil bupati, anggota DPR RI dapil setempat, para anggota DPRD, para camat, hingga tokoh masyarakat setempat. “Kami di sini sebagai warga DKI mendukung penuh program calon gubernur Bapak Alex Noerdin dan calon wakil gubernur Bapak Nono Sampono, dengan segenap anggota kami,” ungkap Ketua PKDP DKI dalam sambutannya.
Menurut Nono Sampono yang mewakili Alex, apabila Alex-Nono diberi amanat untuk memimpin Jakarta, sehari sesudahnya langsung menjalankan program andalan. Yakni, pengobatan dan sekolah gratis. Sedangkan untuk penyelesaian persoalan macet dan banjir ditargetkan tiga tahun saja. “Kalau kami tak sanggup, kami akan mundur,” paparnya.
Sedangkan persoalan yang lain diselesaikan secara bertahap dan terencana. Satu lagi program andalan yakni menjamin Jakarta aman. “Sebagai mantan Koamandan Marinir, saya punya konsep untuk itu,” urainya. Seperti warga Minang di Jakarta sebagian besar berbisnis tentu membutuhkan situasi yang aman. “Kalau situasi tidak aman, tentu tidak akan terjadi transaksi di pasar, orang pada takut pergi ke pasar,” tegas Nono.
Terpisah, masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Pencinta Olahraga Santai (Kompos) juga mendukung Alex-Nono. Ribuan orang ini mendeklarasikan diri di Plumpang, Semper, Jakarta Utara, akhir pekan lalu. “Dukungan terhadap kami memang terus bertambah. Lihat saja ini, sudah ada yang dukung dari etnis, perguruan tinggi dan sebagian besar ormas mendukung. Ini makin lama makin terlihat, seperti bola salju semkin lama semakin besar,” kata Alex Noerdin.
Anggota Kompos, kata Alex, tersebar di lima wilayah di DKI dan Kepulauan Seribu. “Untuk anggota Kompos anggota inti 800,” imbuhnya. (dni/yay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Umum Tak Harus Jadi Capres
Redaktur : Tim Redaksi