"Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan dalam APBD Murni 2013 sebesar Rp 50 miliar," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Achyani Raksanagara, kepada wartawan.
Ia menyebutkan salah satu alasannya dipilih asuransi yakni pembayaran klaim Bawaku Sehat selama ini selalu membludak. Selain itu dengan asuransi, data RTM yang menjadi sasaran lebih jelas sehingga menghindari penerimaan dobel dengan Jamkesmas dari pemerintah pusat. "Dengan sistem pembayaran premi asuransi, diharapkan semuanya lebih tertata, jadi bukan kalau sakit baru bayar," ucap Achyani.
Dia berharap, pembayaran premi asuransi bisa memperbaiki mekanisme pembayaran klaim biaya berobat bagi RTM di Kota Bandung. Sementara ini, lanjut Achyani, anggaran yang akan diajukan dalam pembahasan KUA PPAS sekitar Rp 50miliar. Dengan asumsi jumlah RTM yang akan dibayarkan sebanyak 323.070 jiwa.
Achyani juga mengatakan, dana untuk pembayaran asuransi tersebut dinilai lebih efisien dibandingkan dengan Bawaku Sehat yang klaimnya selalu melonjak setiap tahun. "Jika dibandingkan, alokasi dananya akan lebih murah daripada Bawaku Sehat pertanggungannya juga lebih efektif daripada hanya membayarkan klaim yang ada," tuturnya.
Namun, hingga saat ini Achyani juga masih belum memastikan lembaga atau badan asuransi mana yang akan ditunjuk untuk model ini. Menurut Achyani, penunjukannya bisa langsung sesuai dengan UU BPJS atau melalui lelang.
Disinggung mengenai masih adanya perbedaan versi jumlah RTM di Kota Bandung, Achyani mengatakan masih akan melakukan kajian. Yang pasti lanjut achyani, pihaknya akan memastikan seluruh warga yang tidak mendapat Jamkesmas akan mendapat asuransi.
Akan tetapi jika nantinya masih ada RTM yang tidak tercover, Achyani mengatakan masih memikirkan jenis bantuan yang bisa diberikan. "Harusnya semua sudah tercover, karena datanya sudah disinkronisasi sedemikian rupa, tapi kalau masih ada yang terlewat akan dipikirkan jenis bantuan apa yang bisa diberikan," katanya. (mur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Damai Meski Lisan
Redaktur : Tim Redaksi