jpnn.com - CILEGON - Dana kompensasi BBM secara serentak sudah dicairkan di kantor pos Cilegon dan Pulomerak. Kendati demikian, masih ada saja warga yang tidak kebagian dana kompensasi yang dicairkan melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) tersebut.
Dari pantauan Radar Banten (Grup JPNN), Minggu (7/12), ada dua warga yang tidak dapat dana kompensasi BBM tersebut. Satu warga lingkungan Palas, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon dan satu lagi warga Saneja, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang yang kini usaha warung kecil-kecilan di lingkungan Kubang Laban, Kelurahan Panggung Rawi, Kecamatan Jombang atau tepatnya di depan SD Islam Terpadu (SDIT) Insantama.
BACA JUGA: Sekda NTB: Bakrie Group Masih Ngutang Rp 177 M
Muawanah yang sehari-hari jual bensin eceran ini dan warga Palas Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon mengaku tidak mendapatkan dana kompensasi BBM. “Saya sih mendengar kabar itu. Tapi saya tidak kebagian. Jangankan dana itu, bantuan-bantuan lainnya juga nggak pernah kebagian,” terangnya.
Dia mengatakan, warga yang kebagian itu adalah warga yang sudah terdata oleh pemerintah. Tapi ia sendiri tidak terdata. Padahal, sejak lima tahun yang lalu, hidupnya hanya mengandalkan dari jualan bensin eceran. “Kalau sehari paling dapat cuma Rp40ribu. Itu pun buat anak dan cucu. Karena cucunya saya sudah tidak ada bapaknya. Alias yatim ditinggal mati bapaknya,” tuturnya.
BACA JUGA: Gubernur Sumbar Banggakan Kebiasaan Perantau Minang
Selain itu, dari sekian warga yang didata, diseleksi lagi. Jadi, hanya warga tidak mampu yang rumahnya tidak berkeramik yang mendapatkan kompensasi dana BBM tersebut. “Kalau masalah rumah dikeramik, rumah saya memang keramik. Tapi itu dikeramik dulu ketika saya masih usaha kasur dan lagi ada rezeki. Kalau sekarang, ya cuma mengandalkan dari bensin dan gaji anak saya yang sudah bekerja,” ujarnya.
Sementara itu, seorang ibu muda warga Saneja, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang yang enggan disebutkan namanya mengaku, ia membuka warung di tempat itu baru satu bulan yang lalu. Ini lantaran suaminya sudah tidak lagi bekerja. “Soal pencairan dana itu, saya tidak tahu. Dan saya juga tidak pernah tahu setiap ada pembagian bantuan lainnya,” terangnya.
BACA JUGA: Sambutan Warga Gorontalo Membuat Jokowi Terkesan
Lurah Bendungan Maman Herman menjelaskan, memang benar ada beberapa warganya yang tidak kebagian dana kompensasi BBM. Tapi mau bagaimana lagi. Karena itu sudah ketentuan dari pemerintah pusat. “Pemerintah pusat menggunakan data BPS tahun 2011 untuk mencairkan dana kompensasi BBM tersebut,” jelas Maman.
Lebih lanjut, katanya, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa. Lantaran pihak kelurahan dalam hal ini memang tidak dilibatkan dari awal. “Tapi informasi yang saya dengar, BPS akan memperbarui data keluarga miskin tahun depan,” tandasnya. (mg08)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cara Para Gigolo Menjaga Performa
Redaktur : Tim Redaksi