Warga Mulai Keluhkan Kualitas Udara Buruk Jakarta, Pak Anies Silakan Dengarkan

Selasa, 19 Juli 2022 – 03:00 WIB
Ilustrasi kualitas udara Jakarta buruk. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, KEBAYORAN LAMA - Kualitas udara buruk di Jakarta makin menjadi-jadi. Kualitas udara Jakarta pada tingkat nasional tercatat indeks 180 berdasarkan data IQ Air pada Senin (18/7) pagi.

Udara Jakarta lebih buruk jika dibandingkan dengan sejumlah daerah lain di Indonesia, seperti Surabaya (indeks kualitas udara 159) di posisi kedua dan Bekasi ( 129) pada posisi empat.

BACA JUGA: Lewandowski Sepakat Gabung Barcelona, Oliver Kahn: Bayern Tidak Runtuh

Buruknya kualitas udara tersebut dikeluhkan salah seorang warga Jakarta, Rizal, 27, di Jakarta, Senin.

Dia khawatir terpapar penyakit karena kondisi saat ini Kota Jakarta berpolusi tinggi.

BACA JUGA: Google Sediakan 5 Program Pelatihan dan Beasiswa untuk Lulusan Baru

"Khawatir banget, apalagi sekarang nomor satu di Indonesia (per 07.45 WIB). Pasti banyak banget penyakitnya, apalagi kalau masuk ke dalam tubuh saat kita berada di luar berjam-jam," ujarnya.

Menurut IQ Air di Jakarta, kualitas udara di ibu kota masuk kategori tidak sehat karena pada particulate matter (PM) 2.5 berada pada angka 111.5 mikrogram per meter kubik atau 22,3 kali di atas nilai pedoman kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

BACA JUGA: Ketua Fraksi PKB DPRD DKI: Pak Anies, Jangan Main Gonta-Ganti Pj Sekda

PM 2.5 mengacu pada polutan udara yang berukuran sangat kecil, sekitar 2,5 mikron (mikrometer). Diameter partikel ini lebih kecil daripada 3 persen diameter rambut manusia dan bisa meningkat karena udara panas, kebakaran, dan polusi lingkungan. Bila dihirup, partikel udara ini bisa berbahaya bagi tubuh, terutama paru-paru dan jantung.

Rizal menuturkan langkah paling kecil untuk mencegah terpapar berbagai penyakit akibat kualitas udara, yakni menggunakan masker.

"Minimal saya menggunakan masker kalau ke mana-mana. Itu pencegahan paling kecil sih," tutur Rizal.

Senada dengan Rizal, seorang pekerja kantoran lainnya, Nita (25) mengaku pernah mengalami masalah pernapasan karena polusi udara di Jakarta.

"Polusi di Jakarta udah parah. Misalnya pagi-pagi polusinya udah banyak banget, asap di mana-mana. Kadang sampai sesak nafas gitu," kata Nita yang tinggal di Jakarta Selatan.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh warga Jakarta lainnya. Candra (31) menyebut kualitas udara di Ibu Kota saat ini sama seperti sebelum pandemi. Dia mengaku tidak bisa leluasa beraktivitas di luar ruangan karena kondisi udara yang buruk beberapa hari belakangan.

"Mau gimana lagi. Saya hanya bisa bantu dengan naik kendaraan umum saja sekarang biar kondisi sedikit lebih baik," ucap Candra di sekitar area Stasiun BNI City, Jakarta.

Kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk dari sepuluh kota besar paling berpolusi di Indonesia versi IQ Air, yang mencapai angka 180 pada Senin pagi tepatnya pukul 07.45 WIB.

Pada pukul 15.00 WIB, Jakarta turun ke posisi empat dengan angka 155. 

Peringkat pertama ditempati Pasar Kemis di Tangerang, Jawa Barat, dengan indeks kualitas udara 168, diikuti Cileungsi (160) dan Bekasi di peringkat ketiga (155). (antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler