jpnn.com - JAKARTA - Proses hukum kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus dikebut Bareskrim.
Sejumlah pihak pun telah meminta masyarakat menghormati sekaligus bersabar menunggu hasil proses hukum tersebut.
BACA JUGA: Naik KA Commuterline, Menhub: Saya mau Lihat Langsung
Warga diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) di DKI Jakarta juga menyatakan sikap yang sama.
"Kita ini negara hukum, jadi semua pihak harus menerima dan patuh apapun putusan hukum," ujar Perwakilan Diaspora NTT di Jakarta Melchias Markus Mekeng di Cikini, Jumat (11/11).
BACA JUGA: Ternyata Saksi Benarkan Kampus SGU Masih Ngutang Tanah dan Bangunan
“Kami warga diaspora NTT di Jakarta menyatakan sikap, bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon. Tapi menyerukan agar seluruh masyarakat merawat kebhinekaan dan menjaga Indonesia,” tambahnya.
Mekeng juga meminta masyarakat bisa menerima apapun hasil dari keputusan kepolisian dalam kasus tersebut.
BACA JUGA: Pohon dan Tiang Listrik Roboh, Layanan Transjakarta Terganggu
Apakah nantinya kasus mantan Bupati Belitung Timur itu memenuhi unsur penistaan atau bukan.
Menurut Mekeng, ajakan ini dikemukakan diaspora warga NTT yang tergabung dalam Baja NTT, karena melihat pelaksanaan pilkada bukan merupakan segalanya.
Di balik itu, satu hal yang terlebih penting, bersama-sama merawat kebhinekaan yang ada.
"Kami menyatakan sikap Pancasila dan kebhinekaan sudah final, karena kami bisa merasa dan melihat apa yang terjadi belakangan ini. Seluruh masyarakat tidak boleh masa bodoh melihat kondisi kebangsaan akhir-akhir ini," ujar Mekeng.
Anggota DPR dari Fraksi Golkar ini kemudian mencontohkan, kalau akhirnya aksi unjuk rasa 4 November lalu berakhir ricuh dan terus berkelanjutan, maka akan menimbulkan efek yang tak baik.
"Kalau itu terjadi, maka yang terlebih dahulu kena imbasnya perekonomian. Saham-saham akan turun, investor lari, perusahaan menjadi susah dan akhirnya terjadi PHK karyawan. Nah kalau ini terjadi, maka kericuhan sosial akan semakin menjadi," ujar Mekeng.
Karena itu Mekeng mengajak semua pihak menjaga Pancasila. Di antaranya dengan menghormati proses hukum yang ada.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Blusukan, Ahok Khawatir Warga di Kedoya Utara Terluka
Redaktur : Tim Redaksi