jpnn.com - PALEMBANG - BP3TKI Palembang menyelenggarakan Sosialisasi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P2TKI) di Desa Perjaya, Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Minggu (17/4).
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber, anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago, Kasubdit Sosialisasi dan Kelembagaan BNP2TKI Provinsi Sumsel Joko Purwanto dan Ferry Ardiansyah (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU Timur).
BACA JUGA: Tao Toba Na Uli, Aek Na Tio
Kepada warga masyarakat, Joko Purwanto mengingatkan agar tidak pernah percaya pada calo. “Jangan pernah percaya calo! Apalagi kalau dijanjikan semua dokumen bisa dibereskan oleh calo, maka wajib waspada, pak, bu. Pastikan bapak-ibu sekalian hanya mendaftar melalui PPTKIS/Cabang PPTKIS yang resmi, berizin dan sudah memiliki SIP (Surat Izin Pengerahan) dari BNP2TKI dan SPR (Surat Pengantar Rekrut) dari Dinas yang membidangi ketenagakerjaan provinsi,” tegas Joko seperti dilansir dalam siaran pers Staf BP3TKI Palembang, Sri Arma Sepriani diterima di Jakarta, Senin (18/4).
Joko juga meminta agar memastikan pula dokumen resmi dan menggunakan data sebenarnya, tidak diubah-ubah. “Ini demi keselamatan bapak-ibu sendiri,” kata Joko menegaskan.
BACA JUGA: Kini Rumput Laut Dijadikan Dodol dan Kerupuk, Rasanya Itu Loh...
Kepala BP3TKI Palembang, MH. Sinaga juga menyatakan harapannya agar sosialisasi P2TKI ini dapat mencegah penempatan secara non prosedural sekaligus mendorong penempatan TKI asal OKU Timur beralih ke sektor formal.
“Harapan saya, Sosialisasi P2TKI ini dapat menjadi pencerahan bagi warga OKU Timur mengenai pentingnya berangkat dengan prosedur yang benar bila berminat bekerja ke luar negeri,” kata MH Sinaga.
BACA JUGA: PLN Mampu Lakukan Penghematan Hingga Rp 10 miliar
Sesuai dengan misi “Zero TKI Informal” BNP2TKI, MH Sinaga berharap sosialisasi ini dapat pula mengalihkan minat warga untuk berangkat ke luar negeri hanya pada sektor formal.
Untuk diketahui, wilayah OKU Timur sebetulnya bukan daerah asal favorit pengiriman TKI ke luar negeri. Berdasarkan data penempatan SISKOTKLN, penempatan TKI asal OKU Timur pada tahun 2013 hanya berjumlah 4 orang di sektor informal dan 29 orang di sektor formal dari total 882 orang penempatan asal Sumsel.
Pada tahun 2014, penempatan TKI asal OKU Timur berjumlah 30 orang dan semuanya di sektor formal dari total 923 orang penempatan asal Sumsel. Selanjutnya, tahun 2015, tren penempatan asal OKU Timur berubah dengan jumlah 10 orang di sektor informal dan 4 orang di sektor formal dari total 653 orang penempatan asal Sumsel.
Data terbaru, sepanjang bulan Januari hingga April 2016, hanya seorang penempatan TKI di sektor informal dan 1 orang penempatan TKI di sektor formal dari daerah OKU Timur dari total 149 penempatan asal Sumsel.
Meski demikian, sosialisasi yang dilakukan sebagai langkah preventif atas penempatan TKI non prosedural ini ternyata disambut antusias oleh warga setempat. Balai Desa Perjaya bahkan penuh sesak oleh warga. Mereka bersemangat mengikuti semua rangkaian acara Sosialisasi P2TKI hingga selesai.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih! Bus AKAP Vs Truk Tangki, Begini Jadinya
Redaktur : Tim Redaksi