Warga Padang Krisis Air Bersih

Selasa, 18 Desember 2012 – 08:16 WIB
SITEABA--PDAM Padang mulai memenuhi janjinya mendistribusikan air ke permukiman warga yang mengalami krisis air bersih. Namun, warga sempat kecewa karena tangki air bersih baru tiba selepas magrib atau setelah dua hari air mati, Senin (17/12).

"Alhamdulillah. Baru jam 16.30 tadi tangki air datang dari PDAM. Jadi juga kami mandi, Pak," ungkap Budi, warga RT 06, Perumahan Indah Pratama Surau Gadang, Nanggalo Padang, tadi malam.

Sejak Minggu (16/12) siang, warga di RT 06 dan RT 07 di kawasan itu mengalami krisis air. Hal itu akibat pipa air PDAM pecah ditimpa longsor di Sungailareh, sehingga aliran air di pusat instalasi pengelolaan air (IPA) PDAM Lubukminturun terputus dan tidak bisa didistribusikan ke rumah warga. Akibat warga tidak mandi, cuci dan kakus (MCK) selama dua hari.

"Jangankan untuk mandi, air buat masak nasi saja tidak ada dan untung saja ada air galon. Kalo tidak dengan apa saya masak nasi, anak-anak pergi ke sekolah dan ke kekampus juga terpaksa tidak mandi," terang Sumraneti, warga RT 06 RW 1 warga Perumahan Indah Pratama.

Inna, 22, mahasiswi Universitas Negeri Padang, yang tinggal di kawasan tersebut, juga merasakan kekeringan. "Agar teman-teman tidak minder. Saya harus memakai wangi-wangian," ungkapnya.

Humas PDAM Padang, Alfitra menjelaskan tidak mengalirnya air PDAM ke rumah warga, karena kebocoran pipa akibat di hantam galodo Minggu (16/12) di Sungailareh yang menggangu pusat IPA PDAM Lubukminturun. Sebagian pipa tersebut pecah dan harus diganti. "Itu sebabnya air tidak bisa didistribusikan ke rumah warga," terangnya.

Pengaruh pecahnya pipa PDAM, aliran air terputus di daerah Balaibaru, simpang Taruko, Perumahan Indah Pratama dan Permata Suraugadang, dan kelurahan lainnya. Namun pihak PDAM sudah memperbaiki.  Meski sudah didistribusikan ke rumah warga kemarin sore, tapi diakuinya belum merata. "Karena masih ada pipa yang memiliki tekanan udara, yang dapat melawan tekan air yang mengalir ke pipa," katanya.

Untuk menormalkan kembali, kata Alfitra butuh waktu 6 sampai 12 jam. Dia berharap agar warga melakukan penghematan air, sebelum air lancar mengalir ke rumah warga.  "Apabila terjadi kekeringan di rumah masing-masing, mohon dihubungi pihak PDAM, agar kami bisa mengirimkan tangki air guna mengatasi krisis air bersih. Ini upaya agar pelanggan tidak merasa dirugikan," pintanya. (mg20)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa Guncang Banggai Kepulauan, Warga Panik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler