Warga Pedalaman Badui Ogah Terima Dana Sosial Dampak Covid-19

Kamis, 02 Juli 2020 – 20:58 WIB
Jaro Saija, Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Foto: Antara

jpnn.com, LEBAK - Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menolak penyaluran dana sosial baik bantuan sosial tunai (BST) maupun bantuan langsung tunai (BLT) bagi warga terdampak virus corona atau COVID-19.

Penolakan masyarakat Badui tersebut karena jumlah yang masuk program dana sosial itu 20 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

BACA JUGA: Karena Ini Warga Badui Terbebas dari Corona

Saat ini, kata dia, warga Badui berjumlah 14.600 jiwa dan 4.320 kepala keluarga (KK) tersebar di 68 Kampung Badui Luar dan Badui Dalam.

Karena itu, masyarakat Badui lebih baik menolak dana sosial yang digulirkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

BACA JUGA: Dedi Mulyadi Bicara Masyarakat Badui dan Wabah Virus Corona

"Kami menolak penyaluran BST maupun BLT itu," kata Jaro Saija, Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Kamis.

Apalagi, dana BLT itu disalurkan melalui Dana Desa (DD), sedangkan pemerintahan desa Badui tidak memiliki dana tersebut.

BACA JUGA: Oknum Aparat yang Mengamankan Konser Rhoma Irama Sedang Dicari

Penolakan itu, kata dia, juga disepakati lembaga adat karena bisa menimbulkan kecemburuan sosial.

"Kami tentu tidak menerima dana sosial itu, karena jumlah warga yang tidak menerima lebih banyak dibandingkan warga yang menerima dana sosial, sehingga tidak menyanggupi bentuk pertanggungjawabannya," ujarnya.

Menurut dia, selama ini, masyarakat Badui yang tinggal di Gunung Kendeng itu sangat kuat terhadap aturan adat karena titipan leluhur.

Di mana masyarakat Badui lebih mencintai kedamaian, kerukunan, keharmonisan dan saling tolong menolong.

Bahkan, masyarakat Badui yang menempati tanah hak ulayat adat itu hingga kini belum pernah terjadi kriminalitas, keributan, kerusuhan dan Badui terbebas dari penyalahgunaan narkoba.

Selain itu juga masyarakat Badui belum mengalami kelaparan pangan, karena bisa menyimpan gabah hasil panen padi huma.

"Kami lebih baik dana sosial akibat dampak COVID-19 itu diberikan ke orang lain saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Darma Putra membenarkan warga Badui menolak dana sosial tersebut karena masih kuat memegang adat leluhur.

Penolakan bantuan sosial itu juga dilengkapi surat pernyataan dari Kepala Desa Kanekes juga tokoh adat, Badan Pperwakilan Desa (BPD), RT dan RW.

"Kami menghargai keputusan adat mereka yang menolak menerima dana BLT dan BST," katanya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mister Sim Digerebek Polisi Saat Lagi Begituan di Dalam Rumah


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler