Warga Pemekaran Keluhkan Kelangkaan BBM

Senin, 26 Maret 2012 – 12:52 WIB

SORONG – Kesulitan mendapatkan BBM melalui SPBU yang antri belakangan ini membuat pengendara motor terpaksa membeli BBM di pengecer-pengecer BBM yang bertebaran di pinggir-pinggir jalan Kota Sorong, tentu saja harganya yang jauh diatas harga normal dikeluhkan.

Terkait hal ini, pemerintah daerah melalui instansi terkait diharapkan melakukan pengawasan dan pengontrolan harga BBM termasuk di tingkat pengecer ini. “BBM khususnya bensin dieceran harganya tidak menentu, yang beberapa waktu lalu bisa dibeli dengan harga 6-7 ribu perliter, saat ini bervariasi ada yang mencapai 10 ribu,” kata warga Sorong, Yoram Iek yang mendatangi redaksi Radar Sorong (Group JPNN).

Dikatakannya, kenaikan harga BBM mungkin tidak terlalu dirasakan dampaknya bagi masyarakat Kota Sorong, namun untuk masyarakat dari daerah-daerah pemekaran seperti Maibrat, Tambrauw dan Raja Ampat, tentunya sangat terasa memberatkan.

“Kenaikan BBM akan sangat terasa buat warga kabupaten pemekaran seperti Tambrauw, Raja Ampat dan kami di Maibrat, kenaikan BBM tentunya mempengaruhi biaya transportasi. Jadi kami sebagai masyarakat kecil mengharapkan, kalaupun memang harus dinaikkan, tentunya pengawasan, pengontrolan harus dilakukan dengan baik oleh instansi terkait,” ujar Yoram Iek.

Pemerintah melalui intansi terkait yang ada di Sorong Raya harus sigap merespon permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. “Selama ini kami ikuti, pemerintah baru akan naikkan, masyarakat sudah sibuk menaikkan sejumlah harga, baik BBM maupun Sembako yang juga sudah naik. Kami selaku masyarakat sangat berharap pihak terkait yang berwenang melakukan penertiban,” harap Yoram.(rat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antrian BBM Mengular Hingga 2 Km


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler