Warga Perbatasan Timor Leste Tiba-tiba Datangi Pos TNI AL, Membawa 4 Senjata Api

Kamis, 23 Juni 2022 – 08:02 WIB
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono memegang senjata api dari warga perbatasan beberapa saat sebelum dimusnahkan di Posal Belu, Selasa (21/6). Foto: Dispenal

jpnn.com, BELU - Warga masyarakat di Perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste, tiba-tiba mendatangi Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Warga itu bernama Mesak Antonio Gomes (55 tahun) dan Fransisco Da Silva (39 tahun).

BACA JUGA: Warga Perbatasan Datangi Pos Angkatan Laut, 4 Senjata Dibawa, Begini Kata Yudho

Keduanya berdomisili di Desa Dualas Kecamatan Kakuluk, Kabupaten Belu, NTT.

Kedatangan keduanya secara sukarela di Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu untuk menyerahkan empat (4) pucuk senjata api rakitan.

BACA JUGA: Warga Desa Semuntik di Perbatasan Indonesia - Malaysia Kesulitan Mendapat Air Bersih 

Senjata ini kemudian diserahkan kepada Lantamal VII Kupang.

Senjata api laras panjang dan laras pendek sejenis rakitan ini dulunya digunakan pada saat konflik antara masyarakat sks milisi yang pro terhadap pemerintahan RI dengan warga Timor-Timur.

BACA JUGA: Kepekaan Prajurit TNI AD di Perbatasan, Wujud Implementasi 7 Perintah Harian Kasad

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VII Kupang Laksamana Pertama (Laksma) TNI Dr. Heribertus Yudho Warsono menyampaikan apresiasi atas kesadaran warga yang datang sendiri menyerahkan senjata untuk diamankan aparat TNI AL.

“Penyerahan senjata ini didasari oleh keinginan pribadi. Artinya kami tidak memaksa, tetapi bapak-bapak datang kepada kami untuk menyerahkan senjata,” kata Laksma Heribertus Yudho, saat menyaksikan pemusnahan senjata tersebut di Posal Belu, Selasa (21/6).

Menurut Yudho, kesadaran ini penting sekali karena keamanan sekarang ini sudah ada yang lebih bisa mengatasi. “Artinya tidak perlu lagi menyimpan senjata,” kata Danlantamal VII.

Laksma Heribertus berharap warga yang memiliki senjata menyerahkan kepada aparat TNI untuk diamankan.

Menurut dia, warga tidak perlu lagi menyimpan senjata karena nanti apabila senjata itu disalahgunakan akan muncul masalah baru dan memicu tindakan kriminal.

“Percayakan bahwa keamanan negara sudah ada yang melindungi. Jadi, warga tidak perlu menyimpan senjata,” ujarnya.

Kepala Staf Angkat Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan di mana pun TNI AL berada, harus memberikan manfaat pada rakyat dan cepat tanggap dengan permasalahan rakyat.

Sementara itu, kunjungan kerja yang dilaksanakan Danlantamal VII Kupang beserta rombongan di Wilayah kerja Posal Atapupu, Kabupaten Belu, NTT dalam rangka Bakti Sosial TNI AL yang merupakan rangkaian kegiatan Ulang Tahun Lantamal VII Kupang.

Danlantamal didampingi Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, salah satunya meninjau wilayah Kabupaten Belu dan Perbatasan RI-RDTL sebagai salah satu upaya untuk menjaga keamanan di wilayah perairan laut sepanjang pesisir pantai yang Perbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler