JAKARTA - Banjir yang merendam beberapa kawasan ibukota Jakarta menyisakan kepedihan. Tak terkecuali dengan warga di pinggir Sungai Manggarai, tepatnya di bawah jembatan kuningan.
Rumah mereka dihantam banjir yang tinggi mencapai dada orang dewasa. Akibatnya, barang-barang mereka hanyut. Mereka pun memilih mengungsi. Beberapa warga itu mengungsi di pinggir jalan Kuningan, tak jauh dari jembatan.
Mereka mendirikan tenda seadanya beralaskan lantai. Tampak juga anak-anak mereka boyong. Terlihat seorang ibu hamil tua duduk di tempat yang mereka buat untuk mengungsi. "Kejadian jam 09.00, tadi tingginya sampai sedada," kata Junaidi salah satu warga yang mengungsi.
Sehari-hari Junaidi adalah petugas penyapu jalan. Ia saat banjir tengah bekerja. Mendapat kabar kediamannya direndam banjir, Junaidi pun pulang. "Sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Menurut Junaidi banyak barang-barang yang rusak. Terutama, pakaian yang ikut terseret arus. "Habis semuanya pak. Saya terpaksa ke sini, kalau di bawah sudah tak bisa ditempati lagi. Airnya sudah tinggi," ungkap Junaidi.
Menurutnya, di bawah jembatan Kuningan itu setidaknya ada 50 Kepala Keluarga yang menghuni. Ia mengatakan, kini sebagian masih membereskan barang-barang yang bisa diselamatkan. "Sebagian masih berkemas di bawah," katanya.
Terpaksa, Junaidi dan beberapa warga lain harus tidur di pinggir jalan, tanpa alas, dinding. "Ya mau tidak mau," lirih Junaidi. (boy/jpnn)
Rumah mereka dihantam banjir yang tinggi mencapai dada orang dewasa. Akibatnya, barang-barang mereka hanyut. Mereka pun memilih mengungsi. Beberapa warga itu mengungsi di pinggir jalan Kuningan, tak jauh dari jembatan.
Mereka mendirikan tenda seadanya beralaskan lantai. Tampak juga anak-anak mereka boyong. Terlihat seorang ibu hamil tua duduk di tempat yang mereka buat untuk mengungsi. "Kejadian jam 09.00, tadi tingginya sampai sedada," kata Junaidi salah satu warga yang mengungsi.
Sehari-hari Junaidi adalah petugas penyapu jalan. Ia saat banjir tengah bekerja. Mendapat kabar kediamannya direndam banjir, Junaidi pun pulang. "Sudah tidak bisa ditempati lagi," katanya.
Menurut Junaidi banyak barang-barang yang rusak. Terutama, pakaian yang ikut terseret arus. "Habis semuanya pak. Saya terpaksa ke sini, kalau di bawah sudah tak bisa ditempati lagi. Airnya sudah tinggi," ungkap Junaidi.
Menurutnya, di bawah jembatan Kuningan itu setidaknya ada 50 Kepala Keluarga yang menghuni. Ia mengatakan, kini sebagian masih membereskan barang-barang yang bisa diselamatkan. "Sebagian masih berkemas di bawah," katanya.
Terpaksa, Junaidi dan beberapa warga lain harus tidur di pinggir jalan, tanpa alas, dinding. "Ya mau tidak mau," lirih Junaidi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Liburkan, PNS Tetap Kerja
Redaktur : Tim Redaksi