Sejak Selasa malam hingga Rabu siang (29/8) kemarin, setidaknya ada dua isu penembakan yang dihembuskan di masyarakat oleh orang tak bertanggungjawab. Kabar atau isu penembakan pertama disebutkan terjadi di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pesisir. Penembakan disebutkan terjadi sekitar pukul 21.00 wita.
Kemudian, isu penembakan kedua dihembuskan terjadi di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Utara, pada Rabu siang (29/8) sekitar pukul 11.30 wita. Tak cukup dengan kabar bohong penembakan, isu pembakaran mobil di wilayah Poso Pesisir juga dihembuskan hebat pada siang hari kemarin.
Isu tersebut tak hanya menyebar luas di masyarakat di wilayah kota Poso, Lage, dan Pesisir, melainkan juga berhembus hebat di Kota Tentena. Masyarakat pun dibuat resah dan was-was. Antar warga saling bertanya soal isu itu, sehingga keresahan tak bisa dihindari. Beberapa warga Tentena pun menanyakan hal yang sama kepada kerabat dan atau teman mereka yang ada di Kota Poso.
Menanggapi isu itu, Kapolres Poso AKBP Pulung Rohmadianto mengaku telah mendengarnya. Makanya, Pulung mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Sebab isu penembakan dan pembakaran mobil sama sekali tidak benar. “Isu ini hanya provokatif. Semuanya kabar bohong yang sengaja dihembuskan oleh orang-orang atau kelompok yang tidak menghendaki Poso aman dan damai. Masyarakat jangan terprovokasi. Isu ini adalah ulah orang tak bertanggungjawab yang tak menghendaki Poso aman dan damai,” jelasnya.
Kapolres Pulung berharap masyarakat Poso tetap dewasa dan tidak terpancing dengan ulah nakal provokator. Sampai dengan sekarang, situasi keamanan di Kabupaten Poso secara umum aman dan kondusif.
“Jalur jalan trans Sulawesi arah Poso-Touna via Tagolu-Toyado yang sempat ditutup selama dua hari, sekarang sudah kembali dibuka dan berjalan normal,” jelas kapolres.
Terkait penembak misterius yang menewaskan Oldi Ombolado, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi. Bahkan Polres Poso terus melakukan pengembangan penyelidikan dan penyidikan kasus penembakan di Desa Sepe, Kecamatan Lage, yang telah menewaskan satu orang. “Polisi telah memeriksa tujuh saksi. Mereka yang diperiksa untuk dimintai keterangan adalah warga Desa Sepe,” jelas Pulung.
Sayang, perwira dengan dua melati di pundak ini belum bersedia membeberkan hasil pemeriksaan para saksi. “Hasil pemeriksaan belum bisa disampaikan. Kami masih terus bekerja,” kilahnya usai menghadiri sebuah sidang paripurna di DPRD Poso.
Ia hanya mengatakan bahwa polisi telah melakukan dua kali olah TKP dan telah menemukan satu butir selongsong peluru jenis caliber 45 di lokasi penembakan.
Terpisah, Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara selongsong peluru yang ditemukan polisi di TKP penembakan di Desa Sepe, diduga kuat dari pistol jenis FN. Katanya, selongsong peluru tersebut ditemukan tim gabungan Reskrim Polres Poso dan Ditreskrimum Polda Sulteng di TKP.
“Memang dari kasat mata selongsong peluru itu mirip selongsong peluru pistol FN. Namun, untuk pastinya polisi masih akan melakukan uji balistik terhadap selongsong tersebut,” kata Kabid Humas.
Selongsong peluru lanjut Soemarno, akan segera dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar, untuk melakukan uji balistik. Hasil uji balistik nantinya, akan menjadi petunjuk bagi polisi mengendus pelaku penembakan. “Nanti penyidik akan menentukan jenis pistol apa yang digunakan, dan juga dapat dikembangkan untuk mencari pelaku,” tuturnya.
Motif dari penembakan yang terjadi pada Minggu malam (26/8) itu, menurut mantan Kapolres Parimo ini, juga masih dalam penyelidikan. Dari hasil otopsi terhadap jasad korban Oldi (27), menyimpulkna jika peluru menembus kepala warga Desa Sepe itu. Penembakan sendiri diduga dari jarak dekat.
“Hingga kini kami masih mendalami motif dari penembakan, dan menggali lagi keterangan dari saksi-saksi. Namun belum ada saksi yang mengaku melihat langsung penembakan,” jelas Soemarno.
Saksi-saksi yang telah diperiksa menurut Soemarno, dua saksi yang mengaku mendengar adanya suara letusan senjata api, sebanyak satu kali. Pihaknya juga berharap agar kasus tersebut cepat terungkap guna memberikan rasa aman bagi masyarakat Kabupaten Poso. (bud/agg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terindikasi Korupsi, 2 Dirjen di Kemenhub Didesak Dicopot
Redaktur : Tim Redaksi