Warga Poso Trauma Dengar Suara Tembakan

Jumat, 21 Desember 2012 – 14:26 WIB
Salah seorang personel Brimob yang tewas ditembak kelompok sipil bersenjata, saat akan dievakuasi menuju Palu dari RS Anuntaloko Parigi, Kamis (20/12). Foto: ASLAN LAEHO/RADAR SULTENG/JPNN
POSO - Warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) kini mulai dihantui perasaan takut. Setiap kali mendengar suara yang keras, selalu disangkanya itu adalah suara tembakan.

Penuturan ini disampaikan Yaser (56), ketua RT 4 dusun 3, Desa Kalora kala menceritakan peristiwa nahas yang merenggut tiga nyawa anggota Brimob Polda Sulteng. Kata dia, kejadiannya sekitar pukul 10 pagi, Kamis (20/12).

Yaser saat itu sementara bekerja di kebunnya. Ia pun kaget mendengar suara rentetan tembakan di arah kelokan yang belakangan diketahui sebagai TKP tewasnya anggota Brimob.

"Saya kaget. Kejadiannya lumayan lama. Sekitar lima menit begitu," kata Yaser seperti dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Jumat (21/12). 

Mendengar suara rentetan tembakan, Yaser memilih bersembunyi. "Saya takut serta sedikit trauma, jangan-jangan nanti ada peluru nyasar," ujarnya.

Setelah suara rentetan reda, ia baru memberanikan diri keluar dan mendekati arah lokasi baku tembak.
Setelah anggota Brimob ditemukan tewas, jenazah Briptu Ruslan dan Briptu Winarto menjalani otopsi di RS Poso oleh oleh tim dokter rumah sakit dan Polda Sulteng sebelum diberangkatkan ke Palu.


Sebelumnya, Kamis (20/12) tiga personel Brimob Polda Sulteng gugur dalam bertugas setelah direntet peluru oleh kelompok bersenjata di Desa Kalora, Kecamatan Poso Utara, Kabupaten Poso.

Sebelumnya, pada 17 Oktober 2012, dua orang polisi di Poso juga ditemukan tewas di Desa Kalora. Keduanya diciduk saat pulang dari menghadiri sebuah acara hajatan. Kedua personel itu yakni Briptu Andi Sappa dan Brigadir Sudirman.

Keterangan resmi yang disampaikan Humas Polda Sulteng menyebutkan, sekitar pukul 10.00 wita satu regu personel Brimob Polda Sulteng berjumlah 10 orang, melakukan patroli di wilayah Desa Kalora. Tiba-tiba diberondong peluru oleh beberapa orang dari atas bukit, tidak jauh dari tempat anggota Brimob berpatroli.

Sempat terjadi baku tembak, namun enam anggota Brimob terlebih dulu terkena peluru pelaku. “Akibatnya ada tiga anggota kepolisian yang meninggal dunia, sementara tiga lainnya luka berat,” jelas Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno kepada wartawan.

Tiga anggota Brimob yang gugur tersebut masing-masing Briptu Ruslan, Briptu Winarto, serta Briptu I Wayan Putu Ariawan. Sementara tiga korban luka berat terkena peluru yakni Briptu Eko Wijaya Sumarno (luka di perut kiri), Briptu Siswandi Yulianto (luka di mulut tembus rahang kiri), serta Briptu Lungguh Unggara (luka di paha kiri). “Hingga kini kami masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” terang Soemarno. (bud/agg/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalbar Prioritaskan Swasembada Daging

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler