Warga Sampai Mencuci Beras Pakai Air Sungai Kotor

Senin, 02 September 2019 – 16:02 WIB
Warga menggunakan sisa air sungai yang sudah kering akibat kemarau panjang tahun ini. Foto: Hendi/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Wilayah timur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga saat ini masih mengalami kekeringan. Padahal beberapa hari kemarin hujan sempat mengguyur kawasan Bogor.

Tak lagi berpikir soal sanitasi, kini warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, mencuci air beras menggunakan air sungai agar bisa dikonsumsi.

BACA JUGA: Empat Rumah di Bogor Terbakar

Kepala Desa Leuwinutug Deden mengatakan, ini adalah bulan ketujuh desanya mengalami kekeringan selama tahun ini. Akibatnya, sebagian warga di desanya itu kerap mengantre air bersih yang diambil langsung dari sumber air yang berada di kantor desa.

“Boleh dicek (aktivitas antrean), warga kalau sore berbondong-bondong mengantre mengambil air di Kantor Desa Leuwinutug,” katanya, Minggu (1/9).

BACA JUGA: Gagal Panen, Kerugian Pertanian di Cianjur Mencapai Rp 69,87 Miliar

Sesuai data yang dimiliki, Deden merinci ada 17 ribu jiwa dari tujuh RW dan 29 RT yang berada di desanya itu. Selain memanfaatkan air yang ada di kantor desa, warga juga kerap mengambil air yang bersumber dari sumur bor yang berlokasi di masjid di RW03.

BACA JUGA: Pengumuman! Musim Kemarau Sudah Tiba, Lebih Kering

BACA JUGA: Puluhan Rumah di Bogor Rusak Akibat Tersapu Angin Puting Beliung

Belum lagi, untuk kesibukan sehari-hari seperti mencuci baju, piring dan lainnya, warga lakukan semua di Sungai Cigede. Tetapi Deden menilai, saat ini kondisi debit air di sungai tersebut semakin surut dan kotor.

“Kemungkinan besar jika kemarau masih berlanjut, warga hanya punya satu sumber air, di masjid yang berasal dari sumur bor,” urainya.

Hanya saja, ketika dia menghitung, satu sumur bor sangat kurang untuk menampung seluruh kebutuhan air bersih bagi warga. Deden meminta agar pemerintah dapat menanggapi kesulitan yang dialami warga di wilayah timur kabupaten ini dengan cepat.

BACA JUGA: Waspada! Musim Kemarau, Penyakit ISPA Meningkat

Ketua FORUM Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor Budi Aksomo berharap, para pengusaha sumber air dapat lebih terbuka dan mengerti bahwa masih banyak masyarakat tmyang membutuhkan air bersih.

“Saya berharap untuk teman-teman sedikit mengerti bahwa di sini banyak masyarakat yang mengalami kekeringan. Syukur kami (BPBD) masuk ke beberapa perusahan sumber air dikasih gratis. Untuk yang lainnya, toh coba langsung turun dan bantu warga,” tandasnya. (cr1/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 192 Hektare Tanaman Padi di Serang Mengalami Puso


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler