Warga Sebut Kera Siluman Jelmaan Putri Kesayangan Pak Haji

Sabtu, 27 Desember 2014 – 22:05 WIB
Desa Sindang, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jateng, dihebohkan dengan kabar kera siluman. Foto: Radar Pekalongan/JPNN

jpnn.com - TEGAL - Desa Sindang mendadak jadi kondang berkat kabar kera siluman yang berkeliaran bebas di pemukiman warga. Sebagian warga penasaran ingin melihat langsung kera yang disebut-sebut jelamaan putri cantik yang merupakan anak kesayangan dari seorang tokoh agama di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru.

Adalah Wasripah (36), salah satu warga Desa Sindang yang menciptakan kehebohan cerita tersebut. Wanita yang berdomisili di RT 02 RW 01 itu mengaku melihat sendiri kera siluman. Bahkan, katanya, dia melihat dua kali pada Kamis (25/12) lalu.

BACA JUGA: Kejati DIJ: Ada Penyimpangan Dana Bansos

Pertama, pada pukul 12.00 di belakang rumahnya. Kemudian yang kedua pukul 13.00 di sekitar sawah yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya.

”Pertama saya cuma bengong saja. Lalu monyetnya lari ke arah sawah,” kata ibu yang berkulit putih ini dilansir Radar Pekalongan (Grup JPNN.com), Sabtu (27/12).

BACA JUGA: Kabar Gadis Cantik Berubah jadi Kera Bikin Heboh Warga

Wasripah kemudian menceritakan ciri-ciri kera yang telah dilihatnya. Seperti berwujud seperti kera kebanyakan, bedanya lebih besar setinggi 1 meter, sering berkeliaran di belakang rumah warga, lebih jinak dan tidak merusak tanaman warga.

Kasiwan, warga Sindang lainnya punya cerita lain soal kera itu.  Pria yang berprofesi petani ini mengaku, sekitar dua hari yang lalu ia bertemu dengan dua orang yang tidak dikenal. Kala itu, kedua orang tersebut mengaku tengah mencari anak gadisnya yang hilang dan berubah menjadi seekor monyet.

BACA JUGA: Polisi Yakin Pembunuh Sadis Siswa SMA Segera Tertangkap

Semula, lanjut Kasiwan, gadis cantik yang masih duduk di bangku SMP itu baru pulang sekolah. Lalu, gadis yang belum diketahui identitasnya itu menemukan cincin di dalam rumahnya. Tanpa pikir panjang, cincin itu kemudian dimasukkan ke jari manis tangannya.

Dalam waktu bersamaan, tiba-tiba gadis itu berubah menjadi seekor monyet. Sedangkan orang tuanya yang melihat kejadian itu langsung histeris dan menangis sejadi-jadinya.

“Saya dapat kabarnya seperti itu. Kemudian orangtuanya mencari ke desa (Sindang) ini. Sebab, orangtuanya dapat kabar kalau monyet itu sering menampakkan diri di sekitar desa ini,” kata dia mengisahkan.

Ketika bertemu dengan kedua orang tersebut, Kasiwan juga mendapat pesan. Kala itu, mereka berpesan jika melihat monyet itu, jangan dianiaya atau dilumpuhkan dengan tembakan. Lebih baik dipegang kemudian diambil cincinnya yang melekat di jari tangan kiri monyet itu.

“Kalau berhasil, orang yang memegang akan mendapat hadiah sebuah sepeda motor baru,” ujarnya.
Namun, ketika kedua orang tersebut ditanya nama dan alamatnya, mereka tidak bisa menunjukkannya. Mereka hanya mengaku bernama H Ali dan rumahnya di Desa Blubuk.

“Tapi, waktu saya mencari nama H Ali di Desa Blubuk, nama orang itu ga ada,” ucapnya.

Apa tanggapan Kepala Desa Sindang, Suyitno, soal kabar ini? Dia menjawab, dirinya tidak bisa membenarkan keberadaan siluman kera itu di desanya. Sebab, selain dia belum pernah melihat secara langsung, warga sekitar juga belum ada yang melaporkan kejadian mistis itu ke kantornya.

“Terlepas hal itu, saya tetap menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Kalau pun monyet itu memang ada, jangan dibesar-besarkan. Kasihan warga lainnya barangkali mereka resah,” ucapnya.

Untuk mengetahui kebenaran nama H Ali di Desa Blubuk itu, Suyitno kemudian menghubungi Kepala Desa Blubuk, Nuraeni melalui telepon genggamnya. Saat dihubungi, Nuraeni di ujung telepon mengaku memang ada warganya yang bernama H Ali. Namun, orang tersebut sudah meninggal dunia.

“Orangnya sudah meninggal lama. Terkait siluman kera, saya tidak tahu,” kata Nuraeni di ujung telepon.(yer/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Debit Sungai Batanghari Terus Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler