Warga Sering Temukan Peluru dan Granat Asap

Minggu, 07 April 2013 – 12:23 WIB
Ilustrasi. FOTO: Net
Beberapa anggota Grup 2 Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasura, yang menyerang Lapas Cebongan (23/3) berangkat dari Gunung Lawu. Seperti apa tempat latihan Kopassus di gunung di wilayah Karanganyar itu?

---

LOKASI latihan itu terletak di lereng Gunung Lawu dan jauh dari permukiman penduduk. Jalan setapak menuju tempat latihan tersebut diapit jajaran pohon pinus.

Jalan tersebut terkadang digunakan petani sayur dari kampung sekitar. Jarak antara permukiman penduduk terdekat dan base camp pelatih sekitar 1 kilometer. Sementara itu, lokasi latihan masih harus turun lagi dan menyebar ke berbagai sisi hutan menuju Perbukitan Mranten.

Udara di tempat itu cukup sejuk cenderung dingin. Tak jarang, kabut ikut menyelimuti hingga menjelang siang. Bahkan, sekitar pukul 09.30 pun kabut tebal masih sering muncul.

Aris Wiyanto, warga kampung terdekat, menuturkan, sekitar dua pekan lalu diketahui anggota Kopassus Kandang Menjangan berlatih di kawasan Tlogodirdo. Dia menyebut, latihan diadakan pada 10-26 Maret. "Mereka dilatih sekitar 20 instruktur Kopassus. Lokasinya menyebar ke berbagai sisi Perbukitan Mranten," urainya.

Aris yang selama latihan menjadi penyedia makanan bagi anggota Kopassus itu menyebutkan, selama latihan berjalan, para pelatih bermalam di base camp dengan mendirikan dua tenda. "Para pelatihnya mendirikan tenda tak jauh dari area persawahan warga setempat. Dalam sehari saya mengantar makanan tiga kali ke sana," tuturnya.

Selama latihan militer berlangsung, para anggota Kopassus tidak diperbolehkan keluar dari area Perbukitan Mranten. Seluruh anggota mendapat pengawasan ketat dari para pelatih. "Bahkan, senjata api (senpi) harus dibawa ke mana pun mereka berada. Meski saat sedang buang hajat sekalipun," lanjut Aris.

Menurut Aris, Perbukitan Mranten selama ini kerap dijadikan lokasi latihan anggota TNI-AD, termasuk Kopassus. Bahkan, menurut dia, warga setempat kerap menemukan selongsong peluru dan beberapa alat perang seperti bom asap. "Jadi, saat pelatihan berlangsung, warga setempat dilarang mendekati area perbukitan," tegasnya.

Aris pun sudah cukup lama mendapat kepercayaan mengurusi masalah konsumsi saat berlangsung latihan TNI-AD. Bagian logistik Kopassus selalu mengontaknya untuk menyediakan makanan setiap hari. Tidak jarang, para anggota Kopassus bagian logistik itu menginap di rumahnya selama masa latihan berlangsung. "Saya sudah menyediakan makanan untuk mereka sekitar sepuluh tahun. Jadi, saya memiliki hubungan baik dengan anggota di bagian logistik," paparnya.

Masyarakat Terbiasa Lihat Kopassus Latihan

Sementara itu, aktivitas di Markas Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo, Jateng, tidak terpengaruh oleh peristiwa Cebongan. Begitu juga halnya dengan warga yang tinggal di sekitar markas pasukan elite AD tersebut, yakni warga Kelurahan Pucangan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, atau tepatnya di Jalan Raya Solo-Jogjakarta Km 1.

Marjono, 56, salah seorang warga Pucangan, mengatakan, dirinya hafal dengan agenda latihan di luar markas, seperti lari pagi yang diikuti ratusan anggota. Dia sendiri sudah tidak kaget melihat ratusan orang berpostur gempal melintas di jalan kampung. Dalam latihan itu, sesekali mereka kompak menyanyikan yel-yel.

Masyarakat sekitar juga tidak kaget setiap mendengar suara ledakan cukup keras dari dalam markas itu. Bahkan, ledakan yang menggetarkan telinga itu selalu diikuti kepulan asap yang membubung tinggi mirip bom.

Menurut dia, pemandangan itu sudah biasa bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di belakang markas. ""Ya, itu kalau lagi latihan. Suara tembakan dan ledakan keras sering terdengar sampai radius jauh,"" terang Marjono.

Namun, suasana berbeda terlihat dari depan markas. Di lokasi markas yang membentang sekitar 1,5 kilometer poros Solo-Jogjakarta itu, pengendara harus berhati-hati. Sebab, di sana ada polisi tidur dengan gundukan cukup tinggi. Pengendara yang ngebut bisa saja bakal benjut.

Gerbang utama markas selalu dijaga anggota bersenjata. Namun, tidak selalu kesan sangar yang mereka tunjukkan. Di gerbang ada pos provos yang dijaga sekitar lima orang. Mereka selalu terbuka menerima tamu dari luar.

Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan itu juga mempunyai kolam renang yang disewakan untuk umum. Masih di kompleks tersebut, terdapat beberapa ruko yang dijadikan warung makan dan toko kebutuhan pokok. Ruko itu dikelola warga setempat. Karena itu, tempat tersebut setiap akhir pekan ramai warga untuk liburan.

Sementara Kopassus belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut terkait sebelas anggotanya yang menyerang Lapas Cebongan. Pasiintel Kopassus Grup 2 Kapten Inf Beni Angga mengatakan, pucuk pimpinan dan jajaran atasan sedang berada di Jakarta untuk mempersiapkan acara ulang tahun Kopassus.

""Saat ini sedang ada rangkaian-rangkaian kegiatan hari ulang tahun Kopassus pada 16 April,"" terang Beni. (adi/un/fin/jpnn/c4/c10/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Punya Empat Grup Band, Pernah Iringi Empat Presiden

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler