jpnn.com, SURABAYA - Stok darah di PMI Kota Surabaya tengah berkurang. Terutama golongan darah A dan AB. Bahkan, stok dua golongan darah itu benar-benar habis pada Jumat (2/11) lalu. Penyebabnya, pendonor sangat minim, namun permintaan dua jenis darah itu terus meningkat.
Hal itu sudah terjadi satu pekan. Yakni, setelah PMI Kota Surabaya membatasi jumlah donor yang masuk akibat masih banyaknya stok yang dimiliki. Namun, setelah pembatasan itu, justru donor yang masuk tidak sebanding dengan darah yang keluar.
"Darah itu kan masa kedaluwarsanya cepat. Kalau trombosit cuma bertahan 3 sampai 5 hari. Ada juga yang maksimal satu bulan. Kami batasi supaya tidak kelebihan darah dan akhirnya terbuang kalau sudah kedaluwarsa," jelas Kabag Pelayanan Donor PMI Surabaya Martono Adi Triyogo.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya mulai mengadakan upaya jemput bola donor. Tujuannya mengimbangi jumlah darah yang keluar. Dalam sehari saja, permintaan darah rata-rata 300 hingga 400 kantong. Itu masih sebanding dengan jumlah donor. Namun, untuk jenis golongan A dan AB, jumlahnya masih sedikit.
Karena itu, pihaknya mengimbau pemilik golongan darah A dan AB yang sudah memenuhi syarat jadi donor untuk menyumbangkan darahnya. Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi lagi kelangkaan. "Kami tidak bisa memprediksi permintaan darah yang masuk. Kali ini memang butuh banyak. Terutama dua golongan darah itu," imbuhnya. (din/c6/ady)
BACA JUGA: Siapkan 520 Kantong Darah untuk Korban Gempa Sulteng
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setiap Hari 40 Orang Donor Darah untuk Korban Gempa
Redaktur : Tim Redaksi