Warga Surabaya, Tolong Perhatikan Data Ini, Sangat Buruk, Bikin Sedih

Kamis, 08 Juli 2021 – 19:30 WIB
RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Aliy Akbar Al Busani yang meninggal dunia akibat COVID- 19. Foto: ANTARA/HO-Humas FK Unair

jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 212 tenaga dokter di wilayah Kota Surabaya terkonfirmasi positif COVID-19 sejak munculnya pandemi virus corona jenis baru itu, awal tahun 2020.

Angka tersebut merupakan data resmi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya.

BACA JUGA: Siti Fadilah Supari: Kalau Lebih 30, Tidak Akan Kena COVID-19

"Selama ini tenaga dokter di Surabaya sudah melayani sebaik mungkin. Namun kapasitas tenaga tidak sebanding dengan kasus melonjak maka mengakibatkan pelayanan tidak optimal. Sehingga tenaga kesehatan pun satu per satu tumbang," ujar Ketua IDI Kota Surabaya Dr. dr. Brahmana Askandar Tjokroprawiro Sp.OG K-Onk di Surabaya, Kamis (8/7).

Dikatakan, jumlah tersebut hanya tenaga dokter, belum termasuk tenaga Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), perawat, tenaga pemulasaraan dan lain-lain.

BACA JUGA: Kena Covid-19, Anggota DPRD Surabaya Merasakan Susahnya Mendapat Perawatan dan Obat

Dokter Brahmana menyebut kondisi rumah sakit di Surabaya saat ini semua penuh dan pasien datang tertahan di unit gawat darurat (UGD) terjadi setiap hari.

Penambahan kapasitas rumah sakit, kata dia, selalu dilakukan. Namun menambah tenaga kesehatan bukan hal yang mudah.

BACA JUGA: Puluhan Paspampres Geruduk Polres Jakbar, Kombes Adi Bilang Begini

Brahmana memandang kondisi saat ini seperti atap bocor dan dokter sebagai orang yang membersihkan lantai.

"Selama atap yang bocor tidak ditekan, jumlah kasus tetap meledak, berapa pun tenaga untuk membersihkan lantai ditambah, lantai tidak akan pernah bersih," ucap dia.

Dia meminta kepada masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dari pemerintah dengan sepenuh hati.

"Tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, diharapkan penyebaran COVID-19 akan bisa ditekan," kata pria yang juga menjabat Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) ini.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa PPDS 1 Obstetri dan Ginekologi FK Unair - RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Aliy Akbar Al Busani meninggal dunia hari ini.

Dokter Aliy Akbar menghembuskan napas terakhir pukul 08.12 WIB di Ruang Intensif Khusus (RIK 1) RSUD Dr Soetomo Surabaya setelah berjuang melawan COVID- 19.

Dokter Aliy merupakan PPDS Obgin FK Unair angkatan tahun tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh PPDS 1 dan masuk ke semester 5.

Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Unair, dr. Miftahussurur menuturkan, meninggalnya mahasiswa PPDS merupakan pukulan mendalam bagi universitas, khususnya Fakultas Kedokteran.

"Unair kembali kehilangan salah satu pengabdinya yang selalu memberikan sumbangsih pada penelitian dan pelayanan kesehatan. Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-besarnya atas kontribusinya di Unair selama menjalani pendidikan," tutur dia. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler