Warga Tak Ada yang Berani, Iptu Andi Suwarno Maju, Istrinya Takut

Jumat, 09 Juli 2021 – 12:01 WIB
Iptu Andi Surwano saat memandikan jenazah Covid-19 yang merupakan tetangganya sendiri. Foto: Istimewa - Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Keberanian Iptu Andi Surwano membuat warga Perum Graha Sendangmulyo Tembalang, Semarang takjub.

Kasubnit Pam Obvit Satsamapta Polrestabes Semarang itu memberanikan diri melakukan pemulasaraan jenazah tentangganya yang meninggal dan positif Covid-19, dengan alat pelindung diri (APD) seadanya, Minggu (4/7) lalu.

BACA JUGA: Cegah Penumpukan Jenazah, Pemkot Surabaya Tambah Petugas Pemulasaraan dan Lahan Pemakaman

Tidak ada tetangga yang berani memandikan jenazah tersebut.

“Saat dipulangkan dari rumah sakit ke rumah, warga sekitar tidak ada yang berani mendekat. Pak Mudin tidak mempunyai teman untuk pemulasaraan jenazah. Akhirnya saya diundang,” kata Iptu Andi, seperti dikutip dari Radar Semarang.

BACA JUGA: 2 Desa Diisolasi Usai Ratusan Warganya Hadiri Pemulasaraan Jenazah Pasien COVID-19

Dia pun memberanikan diri dengan berbekal ilmu instruktur pemulasaraan jenazah Covid-19 dengan APD seadanya.

Awalnya sempat beradu argumen dengan istri.

BACA JUGA: Tambahan Kasus Covid-19 di Jakarta Cetak Rekor Lagi, Aduh

“Karena yang meninggal dinyatakan Covid-19, namanya istri, pasti takut suami tertulari. Namun, saya bilang, yang saya lakukan untuk menolong orang,” katanya.

Andi pun memakai APD dirangkap jas hujan, dirangkap jaket polisi hijau, sarung tangan, face shield, sepatu boot, saat memandikan jenazah.

Masker juga rangkap tiga. “Semula tidak punya sarung tangan. Kemudian saya meminta tetangga yang merupakan petugas Puskemas. Selain itu, menggunakan semprotan buat burung yang saya isi disinfektan,” kata Andi.

Andi menyadari tindakannya mengundang risiko kepada dirinya sendiri.

Namun, dengan keyakinan membantu orang, Andi dengan telaten memandikan jenazah tersebut.

“Secara aturan memang tidak boleh dimandikan, tetapi Mudin-nya minta untuk dimandikan, ya saya mandikan,” katanya.

Setelah melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19, dirinya tidak langsung pulang ke rumah.

Namun, menjalani karantina atau isolasi di rumah kosong.

Baju dan segala perlengkapan yang dipakai saat pemulasaraan jenazah Covid-19 itu, langsung direndam dengan detergen.

"Saya juga baru kali ini melakukan hal itu," ujarnya.

Setelah selesai memandikan, jenazah langsung dimakamkan ke Demak diangkut dengan mobil PMI.

Andi berharap masyarakat tidak panik dan lebih menjaga diri dengan cara mematuhi protokol kesehatan.

"Saya meminta doa agar saya kuat dapat membantu masyarakat," tuturnya. (mha/ida)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler