JAKARTA -- Desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, termasuk yang harus dikosongkan guna menghindari ancaman wedhus gembel yang dimuntahkan Merapi, yang sulit diprediksi kapan terjadiWarga di sana pun mentaati perintah pengosongan ini
BACA JUGA: Merapi Masih Awas, 21 Gunung Lain Siaga-Waspada
Mereka menyebar di sejumlah titik pengungsian, baik di ibukota Boyolali, Salatiga, bahkan sebagian hingga ke Solo.Nyaris, kawasan Selo telah menjadi area tanpa penghuni
Hanya saja, hampir setiap pagi dalam dua hari ini, ada saja warga yang ingin sejenak pulang ke rumahnya untuk mengambil dokumen-dokumen atau surat-surat penting, seperti ijazah, KTP, dan sejenisnya
BACA JUGA: Meletus Lagi, Korban Capai 145 Orang
Dipilih pagi hari, lantaran biasanya puncak Merapi di pagi hari bisa tampak jelas lantaran belum berkabut"Termasuk saya
BACA JUGA: Akses Air Bersih Masih Sulit
Tapi saya benar-benar takutDesa saya sudah begitu menakutkanSepi, seperti di alam lainRumah, pohon, tanah, semua menjadi putih karena debuMasuk rumah sebentar, saya langsung lari keluar lagi," cerita Agus, warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo.Seperti diberitakan, kemarin Kota Boyolali diselimuti abu vulkanis sekitar dua sentimeterKondisi itu disebabkan sejak pukul 03.00 terjadi hujan abu dan pasir dengan intensitas sangat derasBerdasarkan pantauan Radar Solo (grup JPNN), kejadian itu juga membuat pengungsi di Kota Boyolali waswas.
Selain itu, intensitas hujan abu yang cukup deras mengakibatkan jarak pandang di jalan raya sekitar tiga meterPengendara, baik roda dua maupun roda empat, dianjurkan menyalakan lampu untuk mencegah terjadinya kecelakaan(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Desak Pembentukan Provinsi ALA
Redaktur : Tim Redaksi