LUWUK – Tahu Kapolres Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng) dicopot, ratusan warga dari berbagai kalangan langsung mendatangi Mapolres sekira pukul 21.00 wita. Mereka menolak agenda pencopotan jabatan AKBP Jossy Kusumo sebagai Kapolres Banggai.
Sambil menenteng sebuah poster berukuran besar, masyarakat menilai Jossy adalah pimpinan yang tepat dalam memimpin Polres Banggai dengan sikap tegas dan kesederhanaannya.
Sejumlah warga yang mendatangi Mapolres Banggai semalam terus meneriakkan "Jossy, Jossy, Jossy," dan memberikan dukungan agar Kapolres Banggai yang telah berhasil menuntaskan sejumlah kasus besar termasuk mengurai masalah antrean BBM dalam waktu singkat di Kabupaten Banggai ini, tidak dihentikan menjadi Kapolres Banggai.
Dugaan adanya pemukulan yang dilakukan oleh Jossy, dinilai warga pasti dilakukannya dengan alasan yang benar. "Kapolres kami tahu orangnya. Tidak mungkin akan melakukan hal anarkis jika tidak ada sebabnya. Tidak mungkin orang yang ramah meski kepada orang kecil bisa melakukan hal yang anaris tanpa sebab,"teriak warga seperti yang dilansir Luwuk Post (JPNN Group), Senin (4/2).
Aksi tersebut dinilai warga hanyalah isu yang sengaja dibuat-buat oleh beberapa pihak yang tidak menginginkan kehadiran Jossy sebagai Kapolres Banggai, yang mampu menghentikan tindakan-tindakan yang telah menyengsarakan masyarakat. "Kami tahu itu hanyalah isu yang dibuat-buat untuk menyingkirkan Jossy yang membela kebenaran dan ingin menciptakan keamanan dan ketertiban di kabupaten Banggai. Kami akan terus menolak pencopotan Jossy. Jossy Harga Mati,"teriak warga.
Warga juga menilai, Jossy tidak sepatutnya dicopot hanya karena masalah yang belum jelas dan dilakukan oleh segelintir masyarakat di sebuah kecamatan. "Masa hanya satu kecamatan yang menolak, para jenderal langsung mau copot. Tanpa melihat masyarakat Kabupaten Banggai keseluruhan yang tetap menginginkan Polres Banggai dipimpin oleh Jossy,"teriak warga lagi.
Warga juga mengancam akan terus menolak pencopotan Kapolres yang sangat merakyat. Bahkan warga juga menilai jika pencopotan Jossy sebagai kapolres yang dibanggakan masyarakat Kabupaten Banggai dalam waktu cepat, dibekingi oleh kepentingan perusahaan. "Kita tidak akan mendapat lagi Kapolres yang bisa menyelesaikan masalah BBM hanya dalam waktu 1 minggu, dan banyak lagi masalah yang telah diselesaikanoleh Jossy,"tambah warga serentak.
Massa yang berasal dari warga sendiri, terus bertambah dan mendatangi Mapolres Banggai. Warga juga mengancam, jika Kapolda Sulteng dan Kabag Harkam Polri tetap melakukan pencopotan terhadap Jossy, maka warga akan menduduki bandara dan melarang kedua pejabat tersebut untuk meninggalkan Kota Luwuk.
Kapolres Banggai, AKBP Jossy Kusumo, yang keluar menemui warga yang memberi dukungan kepadanya, hanya bisa menjelaskan jika semua telah ada yang atur. "Semua berdasarkan prosedur kepolisian. Hal seperti ini wajar. Dan saya sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat. Saya hanya ingin menciptakan keamanan dan ketertiban di daerah ini. Dan saya sangat mencintai semuanya,"jelasnya.(Jay)
Sambil menenteng sebuah poster berukuran besar, masyarakat menilai Jossy adalah pimpinan yang tepat dalam memimpin Polres Banggai dengan sikap tegas dan kesederhanaannya.
Sejumlah warga yang mendatangi Mapolres Banggai semalam terus meneriakkan "Jossy, Jossy, Jossy," dan memberikan dukungan agar Kapolres Banggai yang telah berhasil menuntaskan sejumlah kasus besar termasuk mengurai masalah antrean BBM dalam waktu singkat di Kabupaten Banggai ini, tidak dihentikan menjadi Kapolres Banggai.
Dugaan adanya pemukulan yang dilakukan oleh Jossy, dinilai warga pasti dilakukannya dengan alasan yang benar. "Kapolres kami tahu orangnya. Tidak mungkin akan melakukan hal anarkis jika tidak ada sebabnya. Tidak mungkin orang yang ramah meski kepada orang kecil bisa melakukan hal yang anaris tanpa sebab,"teriak warga seperti yang dilansir Luwuk Post (JPNN Group), Senin (4/2).
Aksi tersebut dinilai warga hanyalah isu yang sengaja dibuat-buat oleh beberapa pihak yang tidak menginginkan kehadiran Jossy sebagai Kapolres Banggai, yang mampu menghentikan tindakan-tindakan yang telah menyengsarakan masyarakat. "Kami tahu itu hanyalah isu yang dibuat-buat untuk menyingkirkan Jossy yang membela kebenaran dan ingin menciptakan keamanan dan ketertiban di kabupaten Banggai. Kami akan terus menolak pencopotan Jossy. Jossy Harga Mati,"teriak warga.
Warga juga menilai, Jossy tidak sepatutnya dicopot hanya karena masalah yang belum jelas dan dilakukan oleh segelintir masyarakat di sebuah kecamatan. "Masa hanya satu kecamatan yang menolak, para jenderal langsung mau copot. Tanpa melihat masyarakat Kabupaten Banggai keseluruhan yang tetap menginginkan Polres Banggai dipimpin oleh Jossy,"teriak warga lagi.
Warga juga mengancam akan terus menolak pencopotan Kapolres yang sangat merakyat. Bahkan warga juga menilai jika pencopotan Jossy sebagai kapolres yang dibanggakan masyarakat Kabupaten Banggai dalam waktu cepat, dibekingi oleh kepentingan perusahaan. "Kita tidak akan mendapat lagi Kapolres yang bisa menyelesaikan masalah BBM hanya dalam waktu 1 minggu, dan banyak lagi masalah yang telah diselesaikanoleh Jossy,"tambah warga serentak.
Massa yang berasal dari warga sendiri, terus bertambah dan mendatangi Mapolres Banggai. Warga juga mengancam, jika Kapolda Sulteng dan Kabag Harkam Polri tetap melakukan pencopotan terhadap Jossy, maka warga akan menduduki bandara dan melarang kedua pejabat tersebut untuk meninggalkan Kota Luwuk.
Kapolres Banggai, AKBP Jossy Kusumo, yang keluar menemui warga yang memberi dukungan kepadanya, hanya bisa menjelaskan jika semua telah ada yang atur. "Semua berdasarkan prosedur kepolisian. Hal seperti ini wajar. Dan saya sangat berterimakasih kepada seluruh masyarakat. Saya hanya ingin menciptakan keamanan dan ketertiban di daerah ini. Dan saya sangat mencintai semuanya,"jelasnya.(Jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Wajib Tolak Raskin Jelek
Redaktur : Tim Redaksi