Warga Wajib Tolak Raskin Jelek

Senin, 04 Februari 2013 – 08:55 WIB
PURWOKERTO- Rencana distribusi beras miskin alias raskin di Banyumas, mengundang perhatian Wakil Ketua Komisi D DPRD Banyumas, IBnu Salimi SPt. Dia meminta penerima raskin wajib menolak beras bila kualitasnya jelek.

"Saya minta bulog hanya mendistribusikan raskin yang layak konsumsi saja," kata Ibnu Salimi kepada Radarmas (Grup JPNN), Minggu (3/2).

Masih terekam dalam ingatan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Banyumas ini, betapa tahun lalu banyak keluhan masyarakat Banyumas karena menerima raskin jelek, berkutu, atau berwarna kuning.

Penerima raskin juga diminta Ibnu agar lebih selektif. Artinya, masyarakat atau panitia desa diminta berani menolak apabila beras yang diterima tidak layak konsumsi."Masyarakat, atau pihak distributor di desa juga harus benari menolak kalau tidak layak," terang dia.

Sementara, Ketua Tim Raskin Pemkab Banyumas, Ir Tjutjun Sunarti Rochidi MSi menjamin raskin yang didistribusikan Bulog layak konsumsi. "Besok (hari ini, red), Insya Allah kami akan melakukan pengecekan ke Bulog untuk melihat kualitas dan stok yang ada," ujar Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asekbang dan Kesra) Setda Banyumas ini. Tjutjun menyebut, pengecekan dilakukan di tiga Gudang Bulog, baik Klahang, Sokaraja maupun Kebasen.

Tjutjun mengatakan, bila  ada raskin jelek yang  didistribusikan ke masyarakat karena saking banyaknya kuota, maka masyarakat jangan cemas. Karena kebijakan pendistribusian, raskin jelek bisa ditukar. "Jadi tenang saja, tidak usah khawatir. Kalau menerima raskin jelek, bau, berkutu atau berubah warna, kembalikan saja ke Bulog. Nanti ditukar 100 persen saat itu juga," kata mantan kepala Bapermas PKB Banyumas ini. Pengembalian, bisa dilakukan penerima atau tim desa, atau tim kecamatan.

Soal distribusi raskin, kata Tjutjun, langsung dilakuikan tim desa ke Bulog dengan jaminan biaya transpotasi. Sementara pihak desa, langsung mendistribusikan ke masyarakat. " Bupati Mardjoko (yang saat ini sedang cuti untuk kepentingan kampanye, red) tidak ikut membagikan karena distribusi dilakukan tim raskin tersendiri," kata Tjutjun.

Seperti diketahui agenda distribusi raskin kuota Januari yang diawali Rabu (6/2), kebetulan bersamaan dengan agenda Bupati Mardjoko yang tidak mengambil cuti kampanye.

Ditanya agenda distribusi beras kepada masyarakat yang pernah dilakukan Mardjoko, tahun lalu, Tjutjun membenarkan. Menurutnya, beras tersebut merupakan kuota bantuan bagi masyarakat yang menjadi korban bencana. (guh/dis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Rokatenda Meletus, 2.000 Mengungsi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler