Warga Tulungagung Waswas, Rumah Mereka Tiba-Tiba Retak

Kamis, 13 Oktober 2022 – 23:04 WIB
Kodisi retakan pada bangunan milik warga di Desa Tanggunggunung, Tulungagung, Kamis (13/10/2022) (ANTARA/HO - Foto warga)

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Puluhan rumah warga di dua desa Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami retak-retak pada lantai maupun struktur bangunan terdampak pergerakan tanah (likuifaksi) selama beberapa hari terakhir.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang meninjau langsung dampak likuifaksi di Desa Tanggunggunung dan Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung mengatakan kejadian tanah gerak di wilayah pemukiman itu menjadi atensi (perhatian) pemerintah daerah.

BACA JUGA: 10 Wilayah di Jakarta Berpotensi Mengalami Pergerakan Tanah, Jangan Panik

"Kami akan segera menerjunkan tim ahli untuk mengevaluasi struktur tanah serta aman atau tidaknya daerah di sini untuk hunian," kata Maryoto seusai meninjau dampak tanah gerak, Kamis.

Menurut dia, analisa ini sangat diperlukan pemerintah daerah sebelum mengambil keputusan, apakah kedua pemukiman masih bisa dijadikan sebagai lokasi hunian atau tidak. Jika masih bisa mereka akan membantu proses renovasi rumah warga.

BACA JUGA: Inilah Sosok Penggugat Ijazah Presiden Jokowi

"JIka tidak berarti harus ada opsi relokasi," lanjutnya.

Plt Camat Tanggunggunung Heru Junianto memerinci, di Desa Tanggunggung, total rumah warga yang mengalami retak dampak pergerakan tanah ini ada 53 KK.

BACA JUGA: Pelajar SMK Tewas Dibantai 7 Orang, Tak Ada Ampun

Sementara di Desa Ngepoh yang mengalami kerusakan struktur bangunan akibat likuifaksi ada delapan rumah.

"Kalau yang parah (di Desa Tanggunggung dan Ngepoh) ada 11 rumah, sehingga penghuninya memilih mengungsi," terang Sugeng.

“Untuk warga yang mengungsi di rumah dinas Kecamatan Tanggunggunung ada sekitar sembilan KK atau 24 jiwa. Sedangkan untuk warga yang lain, mengungsi di rumah saudaranya. Rumah warga yang mengalami retakan, akan ditinggalkan ketika malam hari atau ketika turun hujan,” ujarnya.

Disebutkan, retakan ini mulai terjadi sejak hari Minggu (09/10). Munculnya retakan di rumah warga tersebut dipicu oleh curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan longsor di dekat pemukiman warga.

Dari kejadian tersebut, beberapa rumah warga mulai mengalami retakan pada dinding hingga pondasi rumah warga.

"Jadi setelah terjadi longsor, membuat tanah yang berada di pemukiman warga bergerak dan ambles ke bawah. Sehingga membuat fondasi dan dinding rumah warga mengalami retakan," jelasnya. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 WN China Petinggi Perusahaan Batu Bara Dibantai Pakai Parang


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler