jpnn.com, SIMPANG EMPAT - Rusdi, 40, warga Ujung Gading Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang dilaporkan diterkam buaya di Sungai Batang Sikabau akhirnya ditemukan, Selasa pagi.
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan sejumlah luka di tubuhnya.
BACA JUGA: Mobil Bergoyang, Ternyata Ada Oknum ASN Bersama Seorang Perempuan di Dalam, Hmmm
"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar pukul 09.20 WIB," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Decky H Sahputra di Simpang Empat, Selasa.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang mengevakuasi jenazah korban untuk dibawa ke daratan.
BACA JUGA: Saksi Kasus Korupsi Bansos Tunjukkan Bukti Baru ke KPK di Suatu Tempat
Sementara itu Koordinator Basarnas Pos Pasaman Zulfahmi membenarkan korban ditemukan meninggal dunia mengapung di pinggir sungai.
"Ada sejumlah bekas luka di tubuh korban. Tidak ada bagian tubuh korban yang hilang dan dalam kondisi utuh," katanya.
BACA JUGA: Nenek Bahriah Diterkam Buaya Saat Buang Hajat, Tangan Kiri Putus, Kaki Patah
Korban ditemukan oleh tim gabungan bersama masyarakat sekitar tiga kilometer arah hilir sungai dari lokasi awal hilangnya korban dalam keadaan masih pakai baju.
"Saat ini korban dievakuasi untuk proses lebih lanjut," katanya.
Ia menjelaskan sejak mendapat informasi ada warga hilang diterkam buaya pada Minggu (171) pihaknya bersama tim BPBD, TNI, Polri dan masyarakat langsung melakukan pencarian korban.
"Pencarian terkendala air keruh sehingga tidak bisa melakukan penyelaman. Namun hari ini korban ditemukan mengapung di pinggir sungai," katanya.
Korban memang diduga diterkam buaya saat mengambil wudhu bersama anaknya yang berumur empat tahun pada Minggu (17/1) sekitar pukul 13.30 WIB.
Saat kejadian itu anaknya langsung melaporkan peristiwa itu ke istri korban. Namun karena dianggap anak-anak dianggap seloroh saja dan ibunya terus bekerja di ladang.
BACA JUGA: Dua Sejoli Digerebek Saat Asyik Begituan di THM, Kondom Bekas Dijadikan Barang Bukti
"Namun setelah sekian lama korban tidak muncul baru informasi dari anak itu dipercaya dan dilaporkan ke masyarakat lain," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi