JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaj Purnama mengaku sudah sering mencoba berdialog baik-baik dengan warga di Waduk Pluit. Namun, reaksi warga justru sebaliknya. Bahkan, menurut Ahok, anak buahnya sempat diancam dibakar hidup-hidup oleh warga Waduk Pluit.
"Waktu saya kirim staf saya datang, mau dibakar hidup-hidup, jual ras, agama segala. Untung yang datang banyak yang kerudung. Lalu kita kirim kadis datang pakai golok. Sampai semua anak buah ketakutan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/5).
Tidak hanya itu, warga juga menggangu para pekerja yang tengah mengerjakan normalisasi waduk. Warga kerap menimpuki alat berat dan para pekerja.
Akibatnya, para pekerja normalisasi waduk takut untuk melanjutkan kerjanya. Situasi ini membuat Pemprov DKI meminta bantuan kepolisian untuk menjaga area waduk.
"Kami minta dibackup Brimob, itu kan prosedur untuk jaga keamanan ini. Katanya warga diintimidasi. Intimidasi? Siapa yg intimidasi? Kamu lebih galak dari saya kok!" tegas Ahok.
Sebenarnya, lanjut Ahok, bukan hanya Pemprov DKI yang punya kepentingan menertibkan Waduk Pluit. Pasalnya, di area tersebut terdapat juga fasilitas milik pemerintah pusat.
"Jadi vital sekali Waduk Pluit, bukan hanya bicara untuk PLTU saja tapi disitu juga ada pelabuhan samudra ikan Nizam Zaman. Tapi kenapa Kementrian Kelautan Perikanan nggak pernah gusur mereka? Karena lebih galak yang tinggal," pungkas mantan Bupati Belitung Timur ini. (dil/jpnn)
"Waktu saya kirim staf saya datang, mau dibakar hidup-hidup, jual ras, agama segala. Untung yang datang banyak yang kerudung. Lalu kita kirim kadis datang pakai golok. Sampai semua anak buah ketakutan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/5).
Tidak hanya itu, warga juga menggangu para pekerja yang tengah mengerjakan normalisasi waduk. Warga kerap menimpuki alat berat dan para pekerja.
Akibatnya, para pekerja normalisasi waduk takut untuk melanjutkan kerjanya. Situasi ini membuat Pemprov DKI meminta bantuan kepolisian untuk menjaga area waduk.
"Kami minta dibackup Brimob, itu kan prosedur untuk jaga keamanan ini. Katanya warga diintimidasi. Intimidasi? Siapa yg intimidasi? Kamu lebih galak dari saya kok!" tegas Ahok.
Sebenarnya, lanjut Ahok, bukan hanya Pemprov DKI yang punya kepentingan menertibkan Waduk Pluit. Pasalnya, di area tersebut terdapat juga fasilitas milik pemerintah pusat.
"Jadi vital sekali Waduk Pluit, bukan hanya bicara untuk PLTU saja tapi disitu juga ada pelabuhan samudra ikan Nizam Zaman. Tapi kenapa Kementrian Kelautan Perikanan nggak pernah gusur mereka? Karena lebih galak yang tinggal," pungkas mantan Bupati Belitung Timur ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Mengelak, Sebut Preman Intimidasi Warga Pluit
Redaktur : Tim Redaksi