Warna-Warni Semifinal Liga Champions

Jumat, 13 April 2018 – 13:33 WIB
Peserta semifinal Liga Champions 2017/18, Liverpool, Real Madrid, Bayern Muenchen dan AS Roma. Foto: marca

jpnn.com, NYON - Maaf, tak ada nama Barcelona dan Manchester City dalam undian semifinal Liga Champions, di Nyon, Swiss, Jumat (13/4). Dua tim yang tinggal menunggu penahbisan juara di La Liga dan Premier League itu tereliminasi di perempat final Liga Champions.

Barca takluk 0-3 dari AS Roma di Stadio Olimpico sehingga kalah aturan gol tandang (meski agregat 4-4). Di Etihad Stadium, ambisi comeback City malah berujung kekalahan 1-2 dari Liverpool. The Citizens pun tereliminasi dengan agregat 1-5.

BACA JUGA: Madrid vs Juventus: Del Piero Kecewa dengan Sikap Buffon

Lolosnya AS Roma dan Liverpool terbilang istimewa karena kedua klub saat ini masih berjuang mengamankan posisi empat besar (zona Liga Champions) di liga masing-masing. Giallorossi juga untuk kali pertama lolos ke empat besar, sedangkan kali terakhir The Reds merasakan semifinal satu dekade lalu (2007–2008).

Giallorossi dan The Reds sekaligus memberikan konfigurasi semifinal Liga Champions yang lebih berwarna seiring Real Madrid dan Bayern Muenchen berpeluang menyusul dini hari tadi WIB (12/4).

BACA JUGA: Angka dan Fakta Jelang Undian Semifinal Liga Champions

Sebab, kali terakhir semifinalis berasal dari empat liga berbeda adalah pada 2009–2010 (Bayern, Inter Milan, Barcelona, dan Olympique Lyon).

’’Saya pikir tidak ada semifinalis lainnya yang ingin berhadapan dengan Roma (setelah kemenangan 3-0 atas Barca, Red),’’ kata Direktur Olahraga Roma Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi kepada Roma TV.

BACA JUGA: Media Barcelona: Madrid vs Juventus = Perampokan Abad Ini

Performa AS Roma memang luar biasa untuk melakukan misi comeback. Skema 3-5-2 yang diusung allenatore Eusebio Di Francesco (EDF) dengan Edin Dzeko dan Patrik Schick sebagai ujung tombak mampu meredam kreativitas dan agresivitas Lionel Messi, Luis Suarez, dan Andres Iniesta.

Dzeko mencetak gol cepat pada menit keenam dan menginisiatori penalti Daniele De Rossi (58') dan dipungkasi Kostas Manolas (82'). ’’Saya mengambil keputusan tersebut (memainkan formasi 3-5-2, Red) karena ingin kami bermain lebih melebar dan membuat kami bisa mengandalkan serangan balik,’’ kata EDF kepada Sky Sport Italia.

AS Roma seolah menjadi Barca musim lalu yang mampu membalikkan keadaan di leg kedua setelah defisit tiga gol di leg pertama. Barca malah kalah 0-4 dari PSG. Selain Roma-Barca, hanya Deportivo La Coruna (2003–2004) yang pernah melakukannya dalam sejarah Liga Champions.

’’Sangat menyakitkan. Sebab, kami tidak memprediksi akan kalah seperti itu dan kami gagal beradaptasi dengan permainan mereka,’’ kata Iniesta sebagaimana dilansir Football Italia. Liga Champions musim ini sangat mungkin menjadi yang terakhir bagi Iniesta seiring berencana melanjutkan karir di Tiongkok musim depan.

Sementara itu, di Etihad Stadium, gercep (gerak cepat) City yang unggul pada menit kedua melalui Gabriel Jesus berakhir antiklimaks. Kegagalan tuan rumah menambah gol kedua hingga turun minum dimanfaatkan Liverpool untuk membalikkan keadaan lewat Mohamed Salah (56') dan Roberto Firmino (77'). City seolah mengulang kesalahan saat unggul 2-0 atas Manchester United di Etihad (7/4), tapi dipukul balik dengan tiga gol di babak kedua.

’’Saya tidak berharap kami bertemu Real Madrid di semifinal. Tapi, siapa pun lawan kami, mereka akan menjalani laga neraka di Anfield,’’ kata bek Liverpool Dejan Lovren tentang prediksi semifinal kepadaThe Guardian. (io/c22/dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sergio Ramos Rentan Kena Sanksi di Semifinal Liga Champions


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler