Warnet Disinyalir Jadi Markas Pelaku Kriminal Jalanan

Jumat, 06 Oktober 2017 – 22:39 WIB
Empat pelaku begal berhasil diringkus polisi. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Keterlibatan anak di bawah umur dengan aksi kriminal jalanan menjadi persoalan yang serius di wilayah Sagulung, Batam, Kepri, saat ini.

Beberapa aksi kriminal jalanan mulai dari pemalakan, pengeroyokan hingga begal umumnya dilakukan anak-anak usia remaja yang masih aktif sekolah.

BACA JUGA: Penjambret Diringkus Saat Lakukan Aksi ke-13

Terakhir Polsek Sagulung membekuk lima pelaku begal yang didominasi anak SMP dan SMA.

Mereka adalah Rn, 16, Ra, 14, Np, 16, Mt, 17 dan Ri, 15, yang dibekuk karena mengeroyok dan merampas sepeda motor seorang warga di lahan kosong samping SP Plaza belum lama ini.

BACA JUGA: Diteriakin Korban, Pelaku Jambret tak Berkutik

Kini kelima remaja tanggung itu masih mendekam di sel tahanan Mapolsek Sagulung untuk mempertanggung jawabkan aksi kriminal mereka itu.

Kapolsek Sagulung AKP Hendrianto tak menampik jika para pelaku kriminal jalanan yang meresahkan warga selama ini adalah anak-anak usia sekolah.

BACA JUGA: Jambret Kalung Bu Guru, Obeng Ambruk Ditembak Polisi

"Rata-rata pelaku kriminal jalanan yang kami amankan selama ini adalah anak usia sekolah. Ada yang masih aktif sekolah ada juga yang sudah putus sekolah. Mereka ini remaja tanggung. Kecil-kecil tapi meresahkan," tutur Hendrianto.

Maraknya keterlibatan anak dengan aksi kriminal itu dipengaruhi berbagai faktor. Selain kurangnya pengawasan dari orang tua, faktor lingkungan menjadi penentu sikap anak.

Salah satunya sebut Hendrianto adalah warung internet (warnet). Keberadaan warnet yang kurang sehat kerap menjerumuskan anak ke dalam dunia kriminal.

Bagaimana tidak penyajian warnet yang tanpa batas kerap dijadikan tempat berkumpul anak-anak yang berbeda karakter.

"Saat anak baik-baik masuk ke lingkungan itu, jelas akan terpengaruh. Nggak mau dibilang nggak gaul, anak-anak ini jadi ikut-ikutan, malak orang, rampas sepeda motor orang, mencuri dan lain sebagainya," ujar Hendrianto.

Untuk mengatasi persoalan itu kata Hendrianto, perlu peran aktif semua pihak. Dimulai dari orangtua agar lebih ketat lagi mengawasi pergaulan anaknuya saat berada di luar jam sekolah.

Begitu juga dengan tenaga pengajar di sekolah agar lebih maksimal lagi menyadarkan anak dengan berbagai metode pengajaran yang efektif.

"Peran orang tua dan guru memang sangat penting, tapi harus didukung juga lingkungan. Keberadaan warnet perlu diperketat instansi pemerintah terkait," tutur Hendrianto.

Pihak kepolisian kata Hendrianto, sifatnya menanggapi sebuah kejadian. Memang ada langkah pengawasan untuk menjamin ketertiban dan keamanan bersama namun tidak setiap waktu dan di setiap tempat polisi ada.

"Makanya ini perlu peran aktif semua kita," ujarnya.

Kepada pihak pemerintah Hendrianto berharap agar pengawasan terhadap warnet lebih ditingkatkan lagi.

Warnet yang diberi izin hendaknya diawasi agar tidak menyalahgunakan izin sehingga tak menjadi markas bagi pelaku kriminal.

Menanggapi itu, Camat Sagulung Reza Khadafi mengaku akan segera turun menertibkan warnet-warnet yang kurang sehat itu.

"Selama ini sudah maksimal pengawasan kami, hanya saja mungkin ada beberapa titik yang tidak terdeteksi karena di dalam perumahan. Tapi itu tetap akan kami datangi. Saya sudah minta semua lurah untuk data ulang warnet yang ada di Sagulung. Nanti bersama Polsek kami akan turun lagi," ujar Reza. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rawan Begal! Hindari 11 Jalan Ini di Atas Pukul 23.00 WIB


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Begal   Jambret  

Terpopuler