Warning Hasto PDIP kepada Gibran bin Jokowi di Sekolah Partai

Jumat, 21 Agustus 2020 – 16:16 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam pembukaan sekolah partai untuk para calon kepala daerah, Jumat (21/8). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar sekolah partai, Jumat (21/8) dalam rangka membekali para jagonya di Pilkada Serentak 2020.?

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabumin Raka yang menjadi calon wali kota Surakarta dari PDIP juga ikut dalam kegiatan secara virtual itu.

BACA JUGA: Saat Cucu Bung Karno Diperlakukan Sama di Sekolah Partai

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam kegiatan itu mengingatkan semua peserta sekolah partai benar-benar berdisiplin. Secara khusus, Hasto meminta Gibran bisa menjadi contoh bagi peserta lainnya dalam menerapkan disiplin di sekolah partai.

Semula Hasto menyapa Gibran yang terlihat baru saja potong rambut. Selanjutnya, Hasto bertanya kepada putra sulung Presiden Jokowi itu soal kesiapannya mengikuti Sekolah PDIP.

BACA JUGA: Sekolah Partai PDIP Gembleng Gibran Cs Jadi Pemimpin Visioner

Gibran pun langsung merespons pertanyaan Hasto. “Siap, Pak,” ujarnya.

Hasto lantas melanjutkan sambutannya. Pada tahun-tahun sebelumnya, PDIP menggelar sekolah partai untuk para calon kepala daerah di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat.

BACA JUGA: Sindiran Keras Amien Rais Lihat Zulkifli Hasan jadi Mentor Gibran bin Jokowi

Peserta sekolah partai yang dikumpulkan di Wisma Kinasih pun harus mengikuti jadwal ketat. Setelah bangun tidur pada pukul 05.00 WIB dan beribdah, peserta sekolah partai lantas berolahraga, lalu digembleng dengan berbagai materi hingga malam hari.

Namun, pandemi Covid-19 memaksa PDIP menggelar kegiatan bertitel Sekolah Partai Calon Kepala Daerah & Wakil Kepala Daerah Pilkada Serentak 2020 itu secara virtual. Walakin, Hasto memastikan tidak ada perlakuan istimewa terhadap peserta sekolah partai, termasuk Gibran.

"Jadi semua acara baru selesai jam 22.00 dengan kepala sekolah (Komaruddin Watubun, red) yang begitu kukuh dengan disiplin tidak pernah membedakan seseorang karena semua berstatus peserta sekolah partai. Jadi Mas Gibran siap memenuhi seluruh ketentuan disiplin?" tanya Hasto.

 

"Siap, Pak," jawab Gibran.

Lebih lanjut Hasto mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memastikan Gibran telah menerima materi berupa buku elektronik (e-Book). Gibran pun mengaku sudah menerima materi dalam format digital yang menurutnya lebih praktis.

Syahdan, Hasto mewanti-wanti Gibran berdisiplin dalam kegiatan yang akan berlangsung hingga malam itu.

"Nanti Mas Gibran juga harus memberikan contoh, tidak boleh on off, tetapi kemudian orangnya enggak ada. Itu juga enggak boleh," kata Hasto.

"Baik, Pak," kata Gibran merespons peringatan dari Hasto.

Sementara Komarudin mengatakan bahwa ada konsekuensi berat bagi peserta sekolah partai yang melanggar disiplin. Oleh karena itu, DPP PDI belum menyerahkan surat dukungan berformat B.1-KWK yang akan digunakan para calon kepala daerah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ini membedakan sekolah di PDI Perjuangan dengan parpol lain. Selamat bergabung dan saya harap Anda bisa menyesuaikan dengan tradisi PDI Perjuangan," kata Komaruddin dalam pernyataannya di hadapan para peserta.(tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler