Warning Pak Bamsoet untuk Bu Menkeu Sri Mulyani di Tengah Pandemi

Selasa, 07 April 2020 – 17:54 WIB
Ketua MPR 2019-2024 Bambang Soesatyo. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengingatkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan ekonomi. Alasannya, kebijakan ekonomi tersebut tidak hanya untuk penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19).

Bamsoet -panggilan kondangnya- menegaskan, kebijakan ekonomi pemerintah semestinya juga untuk dunia usaha yang akhir-akhir ini harus mengurangi aktivitas akibat penanggulangan wabah virus corona. “Sebagai akibat dari menjalankan perintah dalam melakukan physical distancing dan berdiam di rumah,” kata Bamsoet, Selasa (7/4).

BACA JUGA: Bamsoet Serukan Bela Negara Lawan COVID-19 dengan Jaga Kesehatan

Politikus Golkar itu pun mendorong pemerintah menyiapkan strategi dalam menyikapi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona. Sebab, dampak yang ditimbulkan virus tersebut sangat luas.

“Oleh karena itu, pemerintah juga harus menyiapkan dana untuk pengadaan stok kebutuhan pokok dan pangan, selain dana untuk kesehatan,” ungkap Bamsoet.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Menkeu Sri Mulyani soal THR PNS

Lebih lanjut mantan ketua DPR itu juga mengimbau masyarakat berhemat, tidak melakukan pengeluaran berlebihan. Sebab, hingga saat ini belum ada ada kepastian tentang kapan pandemi virus corona akan berakhir.

Sebelumnya Menkeu Sri Mulyani menyebut dampak COVID-19 terhadap ekonomi berpotensi lebih kompleks dibandingkan krisis ekonomi 1997-1998 dan 2008-2009. Sebab, virus yang telah menjadi pandemi global itu tidak hanya berdampak pada nyawa manusia, tetapi juga hampir seluruh sektor ekonomi.

“Kami sampaikan virus corona jauh lebih kompleks dari (krisis ekonomi) 1997-1998. Karena saat itu, kami tahu penyebab dan bisa menahan. Kalau yang virus corona, belum tahu penahannya apa,” kata Mulyani dalam videoconference, Senin (6/4).

“Saya sampaikan virus corona jauh lebih kompleks dari (krisis) 2008-2009, karena mengancam manusia, mematahkan seluruh pondasi ekonomi di seluruh negara, dan gejolak pasar modal yang tidak ada jangkar,” tambah Mulyani.(boy/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler