Bamsoet Serukan Bela Negara Lawan COVID-19 dengan Jaga Kesehatan

Senin, 06 April 2020 – 22:22 WIB
Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Foto: Humas DPR RI

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali memfasilitasi pemeriksaan rapid test bagi kalangan masyarakat untuk mendeteksi dini virus corona atau COVID-19.

Setelah sebelumnya kepada pegawai dan staf serta wartawan di lingkungan kerja MPR, kini tes dilakukan kepada anggota beberapa organisasi kemasyatakatan (ormas) seperti Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (Gerak BS).

BACA JUGA: Bamsoet Tegur Kemenkes dan BNPB Soal Data Corona

Menurut dia, upaya rapid test ini tidak lain bertujuan membantu pemerintah meminimalisir penyebaran sekaligus jatuhnya korban akibat terpapar COVID-19. Dia mengatakan, seandainya ditemukan hasil positif dalam pemeriksaan, akan segera dilaporkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, serta berbagai pihak terkait untuk diambil tindakan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.

“Alhamdullilah dari berbagai tes yang dilakukan, tidak ada yang positif terkena virus COVID-19,” kata Bamsoet di Jakarta, Senin (6/4).

BACA JUGA: Ibu Hamil PDP COVID-19 yang Meninggal Ternyata Pernah Kontak Erat dengan 45 Orang

Namun demikian, kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan kepada mereka yang telah mendapatkan hasil negatif, tidak boleh berpuas diri dan bisa seenaknya berlalu lalang. Mengingat potensi penyebaran virusnya masih masif dan pemerintah masih menetapkan kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSSB).

Menurutnya, rapid test merupakan langkah awal untuk menjaring siapa saja yang memiliki indikasi terpapar COVID-19. Hasil negatif dari rapid test bukan berarti menunjukan ke depannya orang tersebut tidak bisa positif. “Karenanya, menjaga kesehatan diri dan lingkungan serta menerapkan physical distancing tetap penting dilakukan," ujar Bamsoet.

BACA JUGA: Pria yang Berbuat Terlarang di Masjid Itu Akhirnya Meninggal Dunia

Wakil ketua umum Pemuda Pancasila ini meminta kepada siapa pun jangan terlalu panik menghadapi virus COVID-19. Namun demikian, ujar dia, juga jangan menganggap remeh penyebarannya. Karena itu, Bamsoet berujar, langkah pemerintah yang mewajibkan siapa pun yang keluar rumah memakai masker harus didukung seluruh warga.

Menurut dia, memakai masker memang terlihat sepele. Namun, efeknya sangat besar untuk mengadang penyebaran COVID-19.

“Terkadang seseorang tidak menyadari apakah ia sudah terkena COVID-19 atau belum. Karenanya pemakaian masker ketika keluar rumah kini menjadi wajib. Gunakanlah masker kain, jangan masker medis yang lebih dibutuhkan untuk para dokter dan tenaga kesehatan," terang Bamsoet.

Wakil ketua umum KADIN Indonesia ini memaparkan di tingkat Asia Tenggara, Indonesia kini sudah berada di urutan ketiga jumlah positif COVID-19 yang mencapai 2.273, dengan 198 kematian. Peringkat pertama ditempati Malaysia yang memiliki 3.662 kasus dengan 61 kematian serta Filipina di urutan kedua dengan 3.246 kasus, 152 kematian.

BACA JUGA: Edan, Pemuda Ini Tega Tombak Ibu Kandungnya

"Dari 198 kematian, 18 di antaranya merupakan dokter. Sebagai warga negara yang baik, kini waktunya kita turut serta dalam bela negara dengan cara yang tidak terlalu rumit. Cukup dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan, disiplin melakukan physical distancing, serta menggunakan masker jika terpaksa harus ke luar rumah. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi bertambahnya korban akibat COVID-19," pungkas Bamsoet. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler