Wartawan Bodrek Peras Pejabat Pelindo

Senin, 20 Juli 2009 – 19:47 WIB
JAKARTA - Pejabat di lingkungan PT Pelindo mengeluhkan ulah oknum wartawan yang kerap melakukan pemerasan dan ancamanModusnya yaitu dengan mencari-cari informasi yang tidak jelas sumbernya untuk diberitakan.

Hal ini menjadi temuan dari lembaga Indonesia Port Reform (IPR) di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia

BACA JUGA: Jadi Lokasi Wisata Baru

"Isu yang paling sering dijadikan bahan eksploitasi bagi pejabat, adalah isu dugaan korupsi," beber Purwo dari IPR, di Jakarta, Senin (20/7).

Biasanya, menurut IPR pula, setelah meramu dan siap menerbitkan berita dugaan-dugaan itu, si wartawan yang biasanya juga merangkap sebagai pemimpin umum media dimaksud, meminta untuk bernegosiasi dengan pejabat Pelindo sebelum beritanya naik cetak
Ada di antara kasus temuan IPR itu yang menyebutkan bahwa oknum wartawan meminta imbalan di atas Rp 50 juta, untuk membatalkan dimuatnya berita

BACA JUGA: Asing Terlibat Ngebom Marriot

Jika tak dipenuhi, berita selanjutnya akan dinaikkan.

"Anehnya lagi, berita-berita yang sangat beropini, melanggar Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers itu, sering menjadi rujukan bagi para direksi dalam mengambil keputusan
Meskipun hasil pemeriksaan dan audit internal perusahaan menyebutkan tidak terjadi pelanggaran ataupun unsur penyalahgunaan uang negara," ungkap Purwo lagi.

Sikap para oknum wartawan pemeras itu tentu saja menjadi momok bagi para pejabat

BACA JUGA: Lima Jenazah Teridentifikasi, 13 Masih Dirawat

Pasalnya, para pejabat yang masih minim pengetahuan tentang UU Pers dakn Kode Etik Jurnalistik itu menyadari nama baik mereka pasti akan rusak kendati kebenaran berita yang dimaksud tak bisa dipertanggungjawabkanBiasanya, lanjut Purwo lagi, bentuk tekanan kerap disampaikan melalui pesan pendek yang dibumbuhi dengan "resikonya" jika berita itu dimuat.

Terkait dengan data temuan ini, IPR selanjutnya berencana akan menyerahkan ke Dewan Pers, serta akan disampaikan ke polisi untuk dilaporkan sebagai perbuatan pidanaSementara, Manajer Operasi PT Pelindo II Pelabuhan Teluk Bayur, Dalsaf Usman, yang dikonfirmasi secara terpisah, turut membenarkan ituMenurutnya, dirinya sendiri juga sudah beberapa kali didatangi oknum wartawan yang identitas medianya tak jelas itu"Intinya, mereka ingin memberitakan hal-hal yang tidak jelas, lalu memeras," tandasnya(ysd/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WNA Masih Kunjungi Jakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler