CITEUREUP- Suasana proyek pusat olahraga di Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, pasca ambruknya lapangan indoor dan power house kini menegang. Warga sekitar dan wartawan yang hendak meliput aktivitas di lahan seluas 31,2 hektar mulai diintimidasi pihak pengamanan internal komplek olahraga tersebut.
Intimidasi mulai muncul ketika setiap gerak-gerik wartawan terus dibuntuti. Kemana pun wartawan pergi, empat orang pria tegap berpakaian bebas selalu mendekat. Terlebih saat wartawan mewawancari warga. Seketika pria-pria tersebut mendatangi warga dan menanyakan apa saja yang ditanyakan para wartawan.
“Kami terus diintimidasi. Ini tak boleh dibiarkan, karena sudah melanggar hak-hak kami,” tegas Ketua Forum Wartawan Harian Bogor, Endang Gunawan yang juga turut meliput di komplek olahraga tersebut, kemarin. Dengan kondisi demikian, warga pun merasa takut melayani permintaan wawancara para wartawan.
“Maaf, kami tidak berani ngomong lagi,” ujar salah seorang perempuan setengah baya yang namanya enggan dikorankan.
Sementara itu, Kapolsek Citeureup, Kompol Indra Gunawan menegaskan, satuan pengamanan di dalam dan sekitar proyek Hambalang berasal dari internal perusahaan. Ia menambahkan, biasanya personel tim pengamanan direkrut dari warga sekitar lokasi proyek. “Keamanan biasanya dibentuk dari warga setempat,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Indra menjelaskan, jajarannya tidak terlibat dalam pengamanan lokasi sejak awal dimulainya proyek. Menurutnya, kepolisian turun ke lokasi apabila terjadi masalah dengan masyarakat seperti jalan rusak atau protes warga lainnya.
Ia mengaku, keamanan di Hambalang lebih banyak menggunakan pihak internal namun masih dipantau dari Babinkamtibnas setempat.“Pengamanan akan kami lakukan ketika terjadi pergesekan dengan masyarakat,” tegasnya saat dihubungi Radar Bogor (Grup JPNN).(yaz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Minta Jalur Tol Dialihkan
Redaktur : Tim Redaksi